Tetap Produksi, PWMP Binaan Pusdiktan BPPSDMP Tiada Terusik Corona
Indonesian Agriculture Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Pandemi Corona tidak mengusik kegiatan usaha dan bisnis Kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian RI. Kondisi saat ini malahan membawa berkah bagi PWMP Najah Group di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Barat, yang memproduksi bubuk dan stik kayu manis lantaran permintaan meningkat. Begitu pula budidaya jamur tiram dari PWMP Agro Jamur Borneo di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
Pandemi virus jenis baru, Covid-19, di Indonesia tidak lantas menghambat PWMP Najah Group binaan Polbangtan Medan. Kondisi saat ini justru membawa berkah bagi produksi bubuk kayu manis dan stik kayu manis, karena diyakini meningkatkan sistem imunitas tubuh untuk menangkal virus Corona.
"Permintaan pasar malahan meningkat tajam, karena kayu manis dipercaya konsumen meningkatkan ketahanan tubuh, makanya banyak dicari masyarakat. Itulah yang membuat produk PWMP Najah Group laku di pasaran," kata Amila Fazri Nasution, Ketua Kelompok PWMP Najah Group yang mengembangkan usahanya bersama dua rekan alumni Polbangtan Medan lainnya.
Serupa tapi tak sama dialami oleh PWMP Agro Jamur Borneo di Kubu Raya, Kalbar selaku PWMP binaan Polbangtan YoMa yang mengembangkan budidaya jamur tiram.
"Permintaan produk jamur tiram cenderung normal, namun pesanan baglog atau media siap tumbuh sedikit menurun, secara umum pandemi Corona tidak berdampak luas terhadap usaha kami. Saya berharap situasi ini segera berakhir," kata Rahmatullah, Ketua Kelompok PMWM Agro Jamur Borneo.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengingatkan kepada pelaku PWMP untuk mematuhi dan melaksanakan Protokol Kesehatan WHO untuk kelancaran usaha. Pasalnya, di saat banyak usaha terpuruk namun PWMP yang dikembangkan Kementan tetap eksis lantaran produknya lebih banyak terkait pangan yang menjadi kebutuhan setiap orang.
Amila Fazri Nasution dan Rahmatullah mengaku tiada henti mengingatkan karyawannya untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan sesuai Protokol Kesehatan WHO, untuk untuk menjamin keberlangsungan usaha dan pendapatan karyawan, sementara sektor lain di luar pertanian sangat terdampak oleh penyebaran virus Corona sehingga harus menghentikan kegiatan usahanya.
Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian RI Syarul Yasin Limpo mengimbau SDM pertanian tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat, melaksanakan seruan pemerintah untuk menjaga jarak [social distance], menghindari kerumunan [physical distance], sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker apabila batuk atau pilek, rajin konsumsi produk empon-empon [herbal] seperti wedang uwuh, jahe, kunir asem, beras kencur, dan lain-lain yang secara klinis dapat melawan covid-19.
Hal senada disampaikan oleh Prof Dedi Nursyamsi kepada petani didampingi penyuluh pertanian untuk tetap produktif dalam upaya penyediaan pangan dan memanfaatkan jejaring KostraTani, Kostrada, Kostrawil dan KostraTanas. [AHS]
Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to official of the region.