Kementan Apresiasi Perpustakaan BPPSDMP Raih Predikat Terbaik dari Perpusnas

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Apresiasi Perpustakaan BPPSDMP Raih Predikat Terbaik dari Perpusnas
BPPSDMP KEMENTAN: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyerahkan piagam penghargaan usai menjadi inspektur upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77; pustakawati Perpustakaan BPPSDMP, Festi Agustiany beserta Piagam Penghargaan dari Kementan.

Jakarta [B2B] - Perpustakaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] dengan Akreditasi A meraih predikat ´Perpustakaan Terbaik´ berdasarkan penilaian Perpustakaan Nasional RI [Perpusnas]. Akreditasi A  diberikan setelah memenuhi sejumlah persyaratan dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia [LAP-PNRI].

Capaian Perpustakaan BPPSDMP dinilai layak oleh Kementan untuk meraih Piagam Penghargaan dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, yang diberikan kepada Pustakawan Perpustakaan BPPSDMP Festi Agustiany, pada Upacara Bendera Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Jakarta, Rabu [17/8].

Perpustakaan BPPSDMP Kementan dinyatakan oleh Perpusnas RI memenuhi sembilan komponen akreditasi perpustakaan meliputi layanan, kerjasama, koleksi, pengorganisasian bahan perpustakaan, SDM, gedung/ruang dan sarana prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan dan perawatan koleksi perpustakaan.

Hal itu sejalan harapan Mentan Syahrul tentang keterkaitan literasi dengan SDM pertanian yang menjadi penentu sukses pembangunan pertanian, utamanya petani dan penyuluh didorong menggenjot peningkatan hasil pertanian melalui pengembangan pertanian modern.

“Bicara modern, bicara literasi. Bicara literasi, bicara kapasitas. Bicara kapasitas, bicara kekuatan. Perpustakaan menjadi penanda bahwa agenda perjalanan esok hari tidak meninggalkan masa kemarin," katanya.

Pernyataan senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa perpustakaan yang modern erat kaitannya dengan proses literasi, untuk mengantar pertanian menjadi maju, mandiri, dan modern.

"Perpustakaan dapat menjadikan pertanian Indonesia menghasilkan produk unggul dan mandiri. Perpustakaan sudah menembus bentuk-bentuk industri 4.0, melalui perpustakaan pula, petani milenial dapat membedakan mengolah pertanian secara tradisional dan bioteknologi,” kata Dedi Nursyamsi.

Saat ini, Perpustakaan BPPSDMP Kementan digawangi oleh pustakawan Festi Agustiany, alumni D3 Institut Pertanian Bogor [IPB] dan S1 Universitas Padjajaran Bandung [Unpad] serta pustakawan Daimatus Pito Banugroho, lulusan D3 Universitas Sebelas Maret Solo [UNS].

Sementara Pembina Perpustakaan BPPSDMP Kementan adalah Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, sedangkan kendali dan koordinasi oleh Koordinator Kelompok Evaluasi dan Pelaporan [Evalap] Septalina Pradini.

Siti Munifah mengatakan Perpustakaan BPPSDMP Kementan merupakan jenis perpustakaan khusus yang berada di lingkungan instansi pemerintah yang mempunyai misi menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi rangka mendukung pengembangan dan peningkatan tugas dan fungsi lembaga maupun SDM-nya.

Septalina Pradini menambahkan jumlah dan persentase Koleksi Tercetak mencapai 4.778 judul, jumlah eksemplar 5.404. Sementara jumlah Koleksi Elektronik mencapai 349 judul terbagi atas 58 buku-buku penyuluhan dan pelatihan pertanian; 87 buku ajar/praktikum; 62 judul buletin/majalah; 13 judul statistik; dan 131 judul audio visual berupa CD, VCD, DVD. Untuk akses koleksi digital melalui https://kikp.pertanian.go.id/bppsdmp/

"Pengolahan koleksi dilakukan secara otomasi menggunakan aplikasi SLIMS, terkoneksi dengan internet dan jaringan LAN. Inventarisasi, klasifikasi menggunakan UDC dan katalogisasi sesuai AACR edisi 2, labeling dengan nomor panggil buku dan barcode," katanya.

Sesuai arahan Sesba Siti Munifah, kata Septalina, perawatan koleksi dengan stock opname/pencacahan pengecekan keberadaan buku di rak koleksi dan database setiap dua tahun sekali.

"Penyiangan, penyortiran buku berdasarkan tahun dan kebermanfaatannya, sementara perbaikan berupa penjilidan, perbaikan label dan cover buku," katanya. [Sekret]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.