Ketersediaan Protein Hewani, Kementan Apresiasi Bupati Bulungan dan P4S BMF
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengapresiasi komitmen pola kemitraan pemerintah daerah dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S] yang dijembatani oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] dalam mendukung ketersediaan protein hewani.
Apresiasi dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi pada Bupati Bulungan, Syarwani dan Ketua P4S Bulungan Mandiri Farm [BMF] di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara [Kaltara] atas inisiasi Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati bagi pengembangan sentra produksi kambing boer di Kaltara.
"Kementan mengapresiasi dukungan Pemkab Bulungan dan P4S BMF melakukan pola kemitraan dengan petani milenial, diharapkan produktivitas protein hewani dari kambing boer bagi ketahanan pangan daerah," kata Dedi Nursyamsi di Jakarta, Kamis [6/10] saat membuka webinar Bertani on Cloud [BoC] Vol. 202 secara hibrid [online dan offline] yang dipusatkan di Bulungan.
Hadir secara daring pada BoC Vol. 22 antara lain Bupati Bulungan, Syarwani; Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala; Ketua P4S BMF, Cheito Karno; Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP [Puslatan] Leli Nuryati; mahasiswa Universitas Tarakan; sejumlah Widyaiswara BBPP Binuang dan para petani milenial Bulungan dan Kaltara.
Menurutnya, dengan pola kemitraan tersebut akan membuka sekaligus menguasai jalur-jalur pemasaran dan tentu tidak sekadar meningkatkan produksi dan produktivitas, juga meningkatkan pendapatan petani dan peternak serta menjadi sumber pendapatan asli daerah [PAD] kelak setelah berkembang pesat.
Pola kemitraan yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, P4S, petani milenial, mahasiswa Universitas Tarakan bagi sentra produksi kambing boer, disebut oleh Dedi Nursyamsim sebagai terobosan penting dalam memaksimalkan potensi pedesaan sekaligus menangkal krisis pangan global.
Kambing boer yang asal-muasalnya dari Afrika Selatan disebut juga kambing pedaging. Pertumbuhannya sangat cepat. Usia lima hingga enam bulan, bobotnya mencapai 35 kg hingga 45 kg ketimbang kambing lokal. Persentase daging pada karkas kambing boer jauh lebih tinggi, mencapai 40% hingga 50% dari berat tubuh, sehingga layak dikembangkan sebagai kambing pedaging.
P4S BMF binaan BBPP Binuang, meski baru berdiri pada Februari 2021 di atas lahan seluas empat hektar, telah menarik perhatian Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menyambangi P4S BMF yang berlokasi di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan pada 11 September 2021 didampingi Kabadan Dedi Nursyamsi.
"Kaltara berpotensi mengembangkan kambing boer, untuk memaksimalkan lahan pertanian bagi peningkatan ekonomi masyarakat," kata Mentan Syahrul.
Kaltara dikenal memiliki lahan subur, katanya, begitu pula Bulungan maka peternakan dan perkebunan bisa diintegrasikan secara bersamaan dengan komoditas tanaman pangan dan produk olahan.
Komitmen kemitraan tersebut direalisasikan melalui koordinasi dan sinergi, belum lama ini, di kantor Bupati Bulungan; Syarwani dan Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati diwakili Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Agus Sumantri. Hadir Kepala Dinas Pertanian, Achmad Yani; Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kaltara, Ketua P4S BMF Cheito Karno dan penyuluh pendamping P4S BMF, Imam Rokhimin dan Widyaiswara BBPP Binuang, Intan Kurnianingrum.
Bupati Syarwani menyatakan komitmennya mendukung pengembangan sentra produksi kambing boer bersama P4S BMF sebagai wadah penumbuhan peternak milenial di Bulungan, khususnya dan Kaltara pada umumnya.
"Pola kemitraan yang dilakukan P4S BMF ke depan akan menjadikan Bulungan sebagai sentra produksi kambing boer," kata Syarwani.
Kepala BBPP Yulia AK menyatakan siap mendukung P4S BMF bersama Pemkab Bulungan mengembangkan sentra produksi kambing boer sebagai sentra motor pembaharu pedesaan di wilayah Kaltara.
"Ke depan, akan kami satukan dengan sentra motor pembaharu pedesaan ke seluruh wilayah provinsi di Kalimantan," kata Yulia AK dalam sambutannya yang disampaikan Agus Sumantri.
Sementara Cheito Karno mengatakan bahwa pola kerjasama yang dikembangkan adalah menjadikan petani milenial sebagai mitra utama kerjasama Kementan dan Pemkab Bulungan.
"Kami serahkan kambing boer untuk dipelihara dengan pola bagi hasil yang telah disepakati," katanya. [agus/timhumasbbppbinuang]
Jakarta [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
