KostraTani dan `Food Estate` Sokong Kapuas Bidik Malaysia dan Brunei

Indonesian Govt Encourage Agricultural Exporters to Increase Volume Export

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


KostraTani dan `Food Estate` Sokong Kapuas Bidik Malaysia dan Brunei
PELUANG EKSPOR: Didukung KostraTani pada BPP Kapuas Timur dan BPP Tamban Catur, Kabupaten Kapuas akan mengembangkan lahan sawah hingga 164.000 hektar [Foto: BPPSDMP]

Kapuas, Kalteng [B2B] - Tantangan menembus ekspor komoditas pertanian ke Malaysia dan Brunei Darussalam diberikan pada Kabupaten Kapuas di Provinsi Kalimantan Tengah. Potensi pertanian khususnya beras ke depan lebih optimal dengan hadirnya Program lumbung pangan [food estate] didukung Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] pada dua Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Kapuas Timur dan Tamban Catur.

"Secara khusus kami menyambut gembira kehadiran Kostratani di Kapuas. Program ini tentu akan bagus bagi pertanian Kapuas, apalagi Food Estate mulai dijalankan. Kami tentu tertarik untuk mengekspor komoditi pertanian, apalagi dekat dengan Malaysia dan Brunei," kata Wakil Bupati Kapuas, Nafiah Ibnor saat menerima kunjungan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Kapuas, Kamis [1/10].

Didukung KostraTani pada BPP Kapuas Timur dan BPP Tamban Catur, Kabupaten Kapuas akan mengembangkan lahan sawah hingga 164.000 hektar. Kapasitas produksi maksimal delapan ton per hektar dengan varietas Hibrida. Konsep pertanian bergerak dari konvensional menuju modern. Memanfaatkan Alsintan sehingga indeks pertanaman [IP] meningkat dari IP200 menjadi IP300.

"Kami memiliki banyak komoditi pertanian potensial ekspor. Nantinya ekspor komoditi pertanian akan dilakukan setelah slot nasional terpenuhi. Kami optimistis bisa mencapai kondisi baik tersebut. Apalagi, kapasitas produksi pertanian Kapuas sudah pasti naik, karena lahan dan indeks pertanaman meningkat," kata Nafiah Ibnor.

Dia menambahkan Kapuas juga didukung program food estate dengan luas lahan role model 20.000 hektar. Masa tanam selama tiga bulan dengan batas akhir Desember 2020, lalu memasuki masa panen pada Maret 2021. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian terus mengalami transformasi seiring penerapan teknologi digital di berbagai lini kehidupan.

"Transformasi pertanian terus digulirkan melalui Kostratani dan food estate. Target ekspor komoditi pertanian harus terus didorong untuk memberikan banyak kebaikan. Bukan hanya untuk Kapuas, tapi Indonesia secara menyeluruh," kata Mentan Syahrul.

Target food estate di Kalteng seluas 164.000 hektar pada 2021. Terkait dengan produksi pertanian, komoditi Kapuas saat ini membanjiri Palangkaraya. Slotnya mencapai 52,7%. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Kostratani dan food estate menjadi program sangat super prioritas untuk menaikan produktivitas pertanian.

"Semua harus tahu kalau Kostratani dan food estate menjadi program super prioritas. Sangat penting untuk membangun pangan dari hulu sampai hilir. Kehadiran Kostratani dan food estate menjadi bentuk transformasi pertanian. Muaranya tentu menaikan produktivitas. Kami optimistis target itu akan tercapai. Optimistis itu modal penting," kata Dedi.

Dedi memaparkan, ekspor menjadi opsi terbaik untuk merangsang produktivitas secara menyeluruh. Menjadi opsi untuk menaikan keaejahteraan petani.

“Pemerintah selalu berpihak kepada petani dengan berbagai program yang sangat mendukung mereka. Untuk itu, diperlukan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak," tutup Dedi. [Cha]

Kapuas of Central Borneo [B2B] -  The movement of Indonesian agricultural commodity exports must begin with the presence of exporters among the people, at the same time opening up employment opportunities widely, by increasing the movement three times exports [GratiEks] so GratiEks became part of the people´s movement to show that Indonesia is a strong country in the agricultural sector, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.