`Food Estate` Pulang Pisau Didukung Petani Milenial dari Perguruan Tinggi

Indonesia Developing the Food Estate in Central Borneo Province

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


`Food Estate` Pulang Pisau Didukung Petani Milenial dari Perguruan Tinggi
MAHASISWA & ALUMNI: Komposisinya adalah mahasiswa aktif dan para alumni. Dari 15 petani milenial, sembilan orang dari Universitas Palangkaraya. Mereka akan menjadi pendamping petani Pulang Pisau [Foto: BPPSDMP]

Pulang Pisau, Kalteng [B2B] - Petani milenial berbekal kemampuan akademisi akan dilibatkan Kementerian Pertanian RI bersama Komando Strategi Pembangunan Pertanian [Kostratani] mendukung pengembangan program lumbung pangan [food estate] di Provinsi Kalimantan Tengah, untuk melahirkan inovasi kreatif mendukung produktifitas pertanian.

"Petani milenial selalu menjadi elemen penting dalam konsep pertanian modern. Mereka memiliki ide dan gagasan luar biasa. Petani milenial juga identik dengan teknologi sehingga Kostratani lebih optimal mendukung pengembangan food estate di Pulang Pisau," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang dikutip Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat audiensi dengan Wakil Bupati Pulang Pisau, Pudjirustati Narang, Kamis [1/10].

Dedi menambahkan Kostratani dan food estate di Pulang Pisau akan didukung 15 petani milenial dari empat perguruan tinggi seperti Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Polbangtan Banjarbaru, dan SMK PP Banjarbaru. Bermitra dengan sembilan penyuluh, 113 kelompok tani [Poktan] dan sembilan Gapoktan.

“Komposisinya adalah mahasiswa aktif dan para alumni. Dari 15 petani milenial, sembilan orang dari Universitas Palangkaraya. Mereka akan menjadi pendamping petani Pulang Pisau. Kalau ada petani milenial dan penyuluh rasanya tenang, karena Kostratani akan memberdayakan seluruh fungsi BPP dan elemennya," kata Dedi.

Dia menambahkan komoditi unggulan beragam seperti sayuran seluas 29 hektar meliputi sawi, kangkung dan hingga cabai rawit. Wilayah ini juga menjadi sentra komoditi nanas seluas 50 hektar.

"Produktifitas dengan aneka komoditas mendatangkan manfaat ekonomi maksimal bagi petani. Petani sudah menjadi profesi menarik bagi anak muda," kata Dedi.

Menurutnya,  petani milenial terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, Kementan giat melakukan regenerasi petani dengan membangun habitat Kids Zaman Now di sektor pertanian. Hingga pertengahan April 2020, jumlah petani milenial mencapai 2,7 juta orang atau sekitar 8% dari total petani sebanyak 33,4 juta orang. 

Maliyah, alumni Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dari Polbangtan Banjarbaru yang ditunjuk menjadi motor penggerak pertanian mengatakan di Pulang Pisau, petani milenial akan menerapkan aneka inovasi dan terobosan. Memanfaatkan potensi gambut dan rawa akan mengembangkan mina padi termasuk konsep padi surjan. 

"Konsep ini menjadi kombinasi tanaman padi dengan tanaman hortikultura. Tanaman pendampingnya adalah jeruk. Luasannya 10 hektar di Blantisiam, Pandi Batu, Pulang Pisau," kata Maliyah.

Dia mengaku bangga dilibatkan dalam program besar Kostratani dan food estate, untuk berkontribusi terhadap pertanian Pulang Pisau. "Lahannya potensial. Survei sudah dilakukan. Kami sudah siapkan beberapa rencana untuk menaikan kuantitas dan kualitas pertanian Pulang Pisau sekaligus." 

Pulang Pisau of Central Borneo [B2B] - Central Borneo province has been chosen as the site for Indonesia´s new food barn to be established under the government´s food estate program, said Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo. For the first phase of the program, which encompasses the initial construction of the food barn, the government has provided land in the Pulang Pisau regency.