Disokong PWMP, Alumni Polbangtan Bisnis Susu Segar Mimilkcucu
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Mengajak masyarakat hidup sehat dari konsumsi susu sapi segar, mitra bisnis peternak sapi perah dan mengembangkan usaha kecil dan menengah [UKM] mendorong tiga alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] mengelola gerai [outlet] susu segar Mimilkcucu di Kota Singosari, Malang, Jawa Timur.
Mereka adalah Aji Amin Setiadin, Naudya Wulan dan Andik Wiji S merupakan penerima manfaat program Penumbuhan Wirausaha Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] dari Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP].
"Tujuan utama Mimilkcucu menyadarkan milenial tentang pentingnya minum susu segar, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Pemasok susu segar adalah peternak sapi perah di wilayah Malang Raya sebagai mitra bisnis," kata Aji AA.
Ketiganya juga salah satu dari sekian generasi milenial, yang terpilih menerima stimulus modal Rp35 juta dari PWMP untuk ´percepatan regenerasi petani´. Kemudian, mereka memilih pengemasan dan penyajian susu murni dengan rasa dan harga terjangkau sejak 2019.
Susu sapi segar merupakan salah satu sumber vitamin D alami yang aman dikonsumsi setiap hari. Selain perkuat tulang, kurangi peradangan, juga kekebalan tubuh, hal itu mendorong peningkatan permintaan susu segar.
“Melihat banyaknya susu olahan yang beredar di pasar, bukan murni susu sapi, mendorong kami berbisnis susu segar sekaligus edukasi masyarakat akan pentingnya susu sapi murni tanpa campuran," kata Aji AA.
Menurutnya, produksi rata-rata 60 liter susu sapi segar yang dipasok peternak sapi perah. Dipasarkan melalui gerai [street food stalls] dan penjualan online. Harga Rp8.000 per cup dan saat ini telah memiliki tiga gerai. Omset tiap gerai Mimilkcucu miminal Rp250.000 per hari.
"Kiat kami adalah mengemas menarik. Penyajian susu murni dengan rasa khas. Harga terjangkau. Susu kekinian, istilah anak jaman now," kata Aji AA menurut keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] pada B2B, Selasa [6/10].
Langkah Mimilkcucu sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menyadari peran generasi milenial di sektor pertanian. Bukan lagi sebagai pekerja melainkan wirausahawan sehingga regenerasi petani menjadi hal penting dan utama saat ini.
"Bukan sesuatu yang mustahil. Generasi milenial mulai sadar pertanian adalah tambang emas tanpa batas," kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak sosok milenial tangguh untuk memajukan sektor pertanian. "Kementan terus berupaya mencetak lebih banyak wirausahawan milenial berjiwa maju, mandiri dan modern," kata Dedi Nursyamsi.
Aji AA menambahkan Mimilkcucu juga berbagi pengetahuan dari kampus dan pengalaman bisnis dengan para peternak sapi perah agar meningkatkan kualitas produksi, sehingga mendukung peningkatan produksi sekaligus kesejahteraan peternak.
Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti mengapresiasi kiprah bisnis Mimilkcucu berkat kerja keras dan kegigihan melihat peluang bisnis sekaligus bermitra dengan peternak sapi perah sebagai produsen susu segar.
"Kegigihan Mimilkcucu dan mitra bisnisnya melihat peluang dan membidik pasar, sebagai salah bukti keberhasilan pendidikan vokasi pertanian," kata Idha WA. [Yyn/Vtr]
Malang of East Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
