Sambangi Trier

Pusdiktan BPPSDMP Kementan Studi Banding `Pendidikan Ganda` Jerman


Sambangi Trier

 

 

Catatan Petani

 

PEMERINTAH RI fokus meningkatkan kualitas politeknik pembangunan pertanian (Polbangtan) standar internasional, hal itu dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) melalui studi banding ke Jerman untuk mengetahui lebih jauh konsep dan implementasi pendidikan sistem ganda (duale system) pada sekolah menengah kejuruan yang dikenal dengan sebutan Teilzeit atau separuh waktu belajar di sekolah dan selebihnya bekerja di industri.

Kegiatan studi banding yg diikuti oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti melibatkan unsur pemerintah, swasta, dan Kadin.  Kunjungan ini dilakukan di  Industrie und Handelskaemmer atau Kamar Dagang dan Industri Jerman (Kadin) untuk mengetahui efektivitas dari konsep pendidikan link and match, pendidikan politeknik dengan dunia usaha dan industri disingkat DuDi.

"Pusdiktan di BPPSDMP yang bertanggung jawab pada pengelolaan Polbangtan berupaya melakukan terobosan, untuk meningkatkan minat generasi muda kembali ke pertanian melalui pendidikan politeknik pertanian, dengan melakukan link and match Polbangtan dan DuDi," kata Kapusdik Idha WA yang akrab disapa Santi melalui pesan singkat via WA, Senin petang (18/2).

Menurutnya, link and match yang akan dikembangkan Pusdiktan adalah mengadopsi beberapa best practises di Jerman, yang telah menerapkan sistem pendidikan ganda sejak puluhan tahun lalu. Tim Pusdiktan pun menyambangi Kadin Jerman di Trier, yang mengembangkan ´pendidikan ganda´ dengan melibatkan para pemangku kepentingan dari pemerintah, Kadin, sektor swasta DuDi.

Wakil Ketua Kadin bidang Ketenagakerjaan, Anto Supit menambahkan bahwa konsep pendidikan vokasi pertanian harus segera dimulai dengan benchmarking penerapan vokasi di Jerman, disinergikan dengan kearifan lokal sehingga dapat menghasilkan model yg spesifik untuk Indonesia.

Kementan saat ini mengelola enam kampus Polbangtan di Medan, Bogor, Yogyakarta - Magelang, Malang, Gowa dan Manokwari; dan tiga SMK Pembangunan Pertanian (SMK-PP) di Sembawa, Banjarbaru, dan Kupang. Pengembangan pendidikan bertujuan mengantisipasi menurunnya minat generasi muda di sektor pertanian.

Pendidikan Ganda
Sebagaimana diketahui, Jerman mengembangkan dua kelompok sekolah menengah kejuruan yakni Voolzeit bermakna waktu penuh belajar di sekolah selama enam hari dalam sepekan, dan Teilzeit menerapkan separuh waktu belajar di sekolah dan separuh waktu di industri.

Tielzeit menerapkan pendidikan ganda (duale system) jadi siswa yang disebut azubi di industri adalah bekerja seperti karyawan dan mendapatkan upah/gaji. Namun sesuai undang-undang pendidikan kejuruan Jerman, siswa minimal bekerja 25 jam dan maksimal 30 jam per pekan.

UU pendidikan Jerman mengatur pendidikan duale system berlaku universal di Jerman, yang mengatur sistsem pembelajaran, sistem ujian dan penggajian bagi azubi (siswa) yang belajar di industri.

Siswa (azubi) yang mencari industri tempat dia bekerja, mengontak salah satu industri. Setelah azubi bekerja di industri tersebut, maka azubi memerlukan pendidikan di sekolah sesuai pertimbangan dari industri tempatnya bekerja. Pada dasarnya, industri yang akan mencari/mendaftarkan azubi ke sekolah menengah kejuruan yang menerapkan duale system, proses pembelajaran di sekolah dan di industri terpisah.

Di industri, guru yang mengajar disebut ausbilder, yang dipilih dan ditunjuk oleh asosisasi industri (kammer),  sementara di sekolah, juga ada guru yang mengajar siswa. Jadi guru di industri (ausbilder) dan guru di sekolah (lehrer) menjadi mitra untuk memberikan kompetensi yang utuh kepada siswa. (Adv/Iwa)

 

Keterangan Foto dari kiri ke kanan: Talent Acquisition Specialist Transmart - Carrefour, Sumarni, SE; Wakil Ketua Kadin bidang Ketenagakerjaan, Anton Supit; Kepala Pusdiktan BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti dan Direktur Vokasi Kadin, Avien Wibhawa di Trier, Jerman (Foto: Pribadi)

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis