Keberlanjutan Regenerasi Petani, Kementan gelar Koordinasi Swakelola

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Keberlanjutan Regenerasi Petani, Kementan gelar Koordinasi Swakelola
SMKPPN BANJARBARU: Koordinasi berlangsung tiga hari, 25 - 27 November 2024 di Kota Banjarmasin juga menjadi bagian dari persiapan pelaksanaan rangkaian kegiatan Swakelola Tipe 2.

Banjarmasin, Kalsel (B2B) - Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian RI, salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) atas kolaborasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). 

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan, Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan SDM di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

"Diharapkan SMK-PP Negeri Banjarbaru yang menjadi perpanjangan tangan Program YESS di Kalimantan Selatan dapat berkoordinasi baik dengan pemerintah kabupaten Penerima Manfaat Program YESS, agar target targetnya dapat tercapai dengan baik," katanya.

Guna terus mencetak generasi muda pertanian di Kalimantan Selatan (Kalsel), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel dari Program YESS, kembali mengadakan koordinasi terkait swakelola pada Program YESS Kalsel.

Kegiatan tersebut mengundang Dinas Pertanian dari empat kabupaten Penerima Manfaat Program YESS di Kalsel yakni Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar dan Hulu Sungai Selatan sebagai District Implementation Team (DIT). 

Kegiatan koordinasi swakelola bertujuan memastikan seluruh calon penerima manfaat (CPM) Program YESS dapat memperoleh pelatihan di bidang pertanian sesuai kebutuhan.

Koordinasi berlangsung tiga hari, 25 - 27 November 2024 di Kota Banjarmasin juga menjadi bagian dari persiapan pelaksanaan rangkaian kegiatan Swakelola Tipe 2. 

Kegiatan tersebut mencakup sejumlah agenda penting, antara lain pelatihan Basic Motivation Pathway (BMP), pengembangan startup, literasi keuangan dan penyusunan proposal bisnis bagi para peserta program.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap Penerima Manfaat mendapatkan akses pelatihan berkualitas yang mendukung pengembangan keterampilan mereka di sektor pertanian sekaligus membangun kemampuan wirausaha," kata Ranggeh Pambudi, Tim PPIU Kalsel.

Program YESS merupakan inisiatif Kementan yang bertujuan menciptakan generasi muda mandiri di bidang agribisnis. Selain pelatihan, program juga memberikan dukungan berupa pendampingan hingga akses permodalan bagi para peserta.

Melalui koordinasi ini, kata Ranggeh, diharapkan implementasi program YESS di Kalsel dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi generasi muda, terutama membekali mereka dengan kompetensi yang relevan untuk menghadapi tantangan dunia agribisnis modern. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarmasin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.