FGD Pengembangan SDM Pertanian: Upaya Regenerasi Petani di Tasikmalaya
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
![FGD Pengembangan SDM Pertanian: Upaya Regenerasi Petani di Tasikmalaya](https://www.berita2bahasa.com/images/articles/202412275_des_fgd_tasik_malaya_b.jpg)
Tasikmalaya, Jabar (B2B) - Pelaksana Program YESS PPIU Jawa Barat melalui DIT Tasikmalaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema ´Pengembangan SDM Pertanian melalui Regenerasi Petani´ di Tasikmalaya, belum lama ini. Tujuan FGD, untuk merumuskan strategi dalam mendorong regenerasi petani, mengingat pentingnya keberlanjutan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian daerah.
Kegiatan berlangsung di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya dihadiri oleh para pemangku kepentingan di sektor pertanian termasuk Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Tatang Wahyudin serta Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam Bappelitbangda, Yosef Chevy.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
Dalam sambutannya, Tatang Wahyudin menyampaikan bahwa regenerasi petani menjadi tantangan besar di Kabupaten Tasikmalaya.
“Generasi muda harus diberikan ruang dan dukungan untuk terjun ke dunia pertanian. Ini memerlukan sinergi antara pemerintah, komunitas petani, dan lembaga pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Yosef Chevy menekankan pentingnya integrasi antara program pengembangan pertanian dengan rencana pembangunan daerah.
“Sumber daya manusia di sektor pertanian harus dipersiapkan dengan baik melalui pelatihan, pendidikan, dan inovasi teknologi. FGD ini menjadi langkah awal untuk menciptakan strategi yang lebih terarah,” katanya.
Kegiatan FGD juga menghasilkan beberapa rekomendasi penting, di antaranya pengembangan kurikulum berbasis pertanian di sekolah-sekolah, pemberian insentif kepada petani muda serta pendampingan dalam memanfaatkan teknologi pertanian modern.
Pemkab Tasikmalaya berharap hasil FGD ini dapat menjadi acuan untuk menyusun program kerja yang efektif dalam mencetak generasi petani muda yang handal dan berdaya saing. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Tasikmalaya of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.