Cetak Petani Milenial, Pusdiktan BPPSDMP Usul Perubahan Statuta Polbangtan
Indonesian Minister Invite Agricultural Students Back to Farming
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengusulkan revisi statuta pendidikan kedinasan pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan], meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan guna mencetak petani milenial, dengan mempertimbangkan kebijakan pemerintah pemerintah terkait perampingan eselon tiga dan empat pada instansi pemerintah pusat dan daerah.
"Usul perubahan statuta Polbangtan bertujuan meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengelolaan dan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi masing-masing Polbangtan," kata Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti melalui pernyataan tertulis, Jumat [12/6].
Menurutnya, perubahan statuta kelak mendorong masing-masing Polbangtan pada tujuh provinsi yang berada di Medan, Bogor, Yogyakarta - Magelang, Malang, Gowa dan Manokwari akan memiliki statuta tersendiri dengan justifikasi tiap Polbangtan memiliki ciri khas yang didukung oleh keragaman program studi, potensi institusi dan pertanian spesifik lokasi mengacu sentra produksi.
"Polbangtan perlu memiliki ciri khas tersendiri sebagai 'nilai jual' tanpa mengesampingkan sinergitas antarinstansi, untuk menghasilkan kian banyak generasi milenial pertanian. Revisi statuta Polbangtan dinilai perlu dilakukan, dengan mempertimbangkan kebijakan pemerintah terkait perampingan eselon tiga dan empat," kata Kapusdik Idha WA.
Sebagaimana diketahui, Statuta adalah peraturan dasar penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang digunakan sebagai acuan perencanaan, pengembangan program, dan penyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai tujuan Polbangtan, sebagai rujukan penyusunan peraturan akademik dan prosedur operasional.
Kapusdik Idha WA menambahkan, langkah tersebut sejalan dengan tugas pokok dan fungsi dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] khususnya Pusdiktan dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
"Tujuannya, mencetak generasi milenial pertanian andal, kreatif, professional, inovatif dan unggul dalam penguasaan teknologi pertanian," katanya.
Komitmen Pusdiktan sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa garda terdepan pembangunan pertanian adalah generasi milenial pertanian.
"Dalam setiap kesempatan, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa generasi milenial pertanian menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan," kata Kapusdik Idha WA mengutip instruksi Mentan.
Mentan Syahrul mengingatkan bahwa estafet petani selanjutnya di pundak generasi milenial. Mereka punya inovasi dan gagasan kreatif yang dapat menjadikan pertanian menjadi maju, mandiri dan modern.
"Sekarang adalah era digital. Sektor pertanian melalui generasi milenialnya harus dapat beradaptasi dengan teknologi 4.0. Untuk menjawab tantangan ke depan, perlu peran serta generasi milenial," kata Mentan.
Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi berpendapat senada dengan mengacu pada data terkini tentang 33,4 juta petani. Dari jumlah tersebut, hanya 2,5 juta atau sekitar 9%, yang merupakan petani muda.
"Untuk itu, perlu upaya terus menerus mencetak generasi milenial pertanian andal, kreatif, professional, inovatif dan unggul dalam penguasaan teknologi pertanian sebagai job creator dan job seeker," kata Dedi Nursyamsi [Vtr]
Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo invited students of Agricultural Development Polytechnic [Polbangtan] back to farming to support Indonesia to achieve food sovereignty, according to senior official of the agriculture ministry.