Siswa SMKPPN Kementan Kelola Inkubator Bisnis Peternakan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Novita Cahyadi


Siswa SMKPPN Kementan Kelola Inkubator Bisnis Peternakan
SMKPPN SEMBAWA: bulan Juni 2023, kelompok PWMP Budidaya Puyuh Petelur memulai usahanya dengan membeli Pullet puyuh sebanyak 1.500 ekor di Sumber Rezeki Farm.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Generasi milenial merupakan penentu keberhasilan pembangunan pertanian yang akan makin maju, mandiri dan modern. 

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) tidak henti-hentinya melakukan berbagai upaya dalam hal regenerasi petani dengan mencetak petani milenial. Salah satu program andalan Kementan dalam regenerasi petani adalah Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP). 

Dengan program PWMP, generasi muda dapat membekali dirinya dengan ilmu pertanian/peternakan serta menjadi wirausaha muda yang handal.

Pasalnya, sektor pertanian merupakan hal utama yang dibutuhkan semua pihak. Kemajuan suatu negara sangat bergantung pada perkembangan pembangunan pertanian. 

Generasi muda adalah penerus pembangunan pertanian, karena ditangan merekalah tanggung jawab ini berada. Maka, jangan takut menjadi petani dan wirausaha muda di bidang pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mendukung penuh program PWMP. 

"Program ini merupakan salah satu upaya untuk menepis anggapan negatif tentang dunia pertanian khususnya di level generasi muda," kata Dedi.

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMKPPN) Sembawa, Yudi Astoni menyampaikan, program PWMP merupakan inkubator bisnis bidang pertanian/peternakan bagi siswa kami yang menyediaan fasilitas dan pengembangan usaha baik manajemen maupun teknologi untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha pertanian. 

“Melalui program ini diharapkan, mereka dapat berkembang menjadi pengusaha muda bidang pertanian yang tangguh” jelas Yudi.

Salah satu usaha yang dijalankan siswa SMK PP Negeri Sembawa diprodi Agribisnis Ternak Unggas adalah Budidaya Puyuh Petelur, yang selama ini diketahui dalam menghasilkan telur cukup cepat yaitu umur 42 hari puyuh sudah dapat bertelur.

Pada bulan Juni 2023, kelompok PWMP Budidaya Puyuh Petelur memulai usahanya dengan membeli Pullet puyuh sebanyak 1500 ekor di Sumber Rezeki Farm.

Sampai saat ini terus menghasilkan telur puyuh konsumsi. Produksi harian mencapai 12 kg dan dipasarkan secara langsung door to door mengisi warung-warung sayuran, mengikuti pameran dan bazar, serta angkringan.

Penerima program PWMP sejumlah tiga siswa, yaitu Rahmadi, Rafli dan Aldo. Mereka menjelaskan bahwa tidak terlalu sulit untuk melakukan budidaya puyuh petelur dan memasarkan telur dengan populasi 1500 ekor.

Rahmadi dan Rafli sebelumnya telah menimba ilmu bidang budidaya puyuh di Sumber Rezeki Farm dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan. Jadi mereka menerapkan SOP sesuai dengan pengalaman ketika PKL untuk mendapatkan keuntungan maksimal. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.