Dorong Modernisasi Oplah, Polbangtan Bogor jadi LO Brigade Pangan Jambi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Dorong Modernisasi Oplah, Polbangtan Bogor jadi LO Brigade Pangan Jambi
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto [ke-2 kanan] memberi ruang diskusi yang membahas sinergi antara instansi pertanian dan instansi pendukung lain mengawal program Optimalisasi Lahan (Oplah).

Jambi (B2B) - Semangat modernisasi pertanian semakin menggelora di Provinsi Jambi. Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Yoyon Haryanto hadir sebagai narasumber utama kegiatan pembentukan Brigade Pangan 2025 yang berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, belum lama ini. 

Kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah kerja Optimalisasi Lahan (Oplah) Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Jambi.

Komitmen dan upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya program Oplah untuk mencapai swasembada pangan sebagai program strategis Kementan.

"Pentingnya kegiatan komunikasi, koordinasi dan evaluasi sebagai pengawasan berlapis dan dukungan kebijakan dari pusat juga bagian dari strategi untuk mencapai target," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti yang menekankan target swasembada pangan, digerakkan oleh Brigade Pangan untuk Oplah bagi peningkatan produksi pertanian.

"Brigade Pangan yang beranggotakan 15 orang generasi muda didukung Alsintan, diharapkan dapat mempercepat peningkatan Indeks Pertanaman atau IP sekaligus meningkatkan usaha pertanian berorientasi bisnis," katanya.

Koordinatif dan Fasilitatif
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dipandang sebagai kawasan potensial untuk pengembangan pertanian produktif, dengan dukungan infrastruktur dan komitmen berbagai pemangku kepentingan di dalamnya. 

"Di sinilah Brigade Pangan memainkan peran penting sebagai garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan berbasis kolaborasi generasi muda, teknologi, dan kelembagaan," katanya.

Keterlibatan Polbangtan Bogor, ungkap Yoyon Haryanto, dalam program Brigade Pangan semakin kuat dengan ditetapkannya institusi tersebut sebagai Liaison Officer (LO) Brigade Pangan Provinsi Jambi. 

Penetapan tersebut mengacu pada Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Nomor 128/Kpts/SM.010/I/07/2025, tertanggal 1 Juli 2025.

Sebagai LO, Polbangtan Bogor akan memainkan peran koordinatif dan fasilitatif, menjadi jembatan antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan program-program ketahanan pangan, pendampingan petani milenial, hingga advokasi penguatan kapasitas penyuluh dan kelembagaan petani di wilayah Provinsi Jambi.

Yoyon Haryanto menambahkan, Program Brigade Pangan merupakan inisiatif Kementerian Pertanian RI (Kementan) yang menggerakkan kelompok pemuda tani, penyuluh, dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama mendampingi proses modernisasi dan optimalisasi lahan. 

"Dengan basis kegiatan di wilayah Oplah, maka Brigade Pangan hadir sebagai kekuatan kolektif untuk menjawab tantangan krisis pangan global melalui pendekatan lokal yang berdampak," ungkapnya.

Melalui peran sebagai LO, Polbangtan Bogor tidak hanya mendukung secara teknis dan akademis, juga mengintegrasikan mahasiswa, dosen, dan lulusan dalam ekosistem pembangunan pertanian daerah. 

"Langkah ini diharapkan mampu membentuk pola kerja yang kolaboratif dan menghasilkan output nyata di lapangan," kata Yoyon Haryanto [agm/wisd/timhumas polbangtanbogor]

Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.