Tingkatkan Kapasitas Dosen, Kementan gelar FGD Regulasi Profesi dan Karir

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Kapasitas Dosen, Kementan gelar FGD Regulasi Profesi dan Karir
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto [kiri] beserta Lukman, Direktur Sumber Daya pada Ditjen Dikti Ristek - Kemendikbud Ristek pada FGD tentang ´Ketentuan Baru Kenaikan Jabatan Akademik Dosen´.

Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menggelar Focus Group Discussion [FGD] tentang ´Ketentuan Baru Kenaikan Jabatan Akademik Dosen.

FGD tersebut diselenggarakan sebagai tindak lanjut atas terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Riset Teknologi [Permendikbud Ristek] Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier dan Penghasilan Dosen yang akan diimplementasikan pada Agustus 2025.

FGD yang digelar bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para dosen tentang perubahan kebijakan, serta membuka ruang diskusi untuk memahami regulasi, kendala yang mungkin dihadapi, hingga upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk implementasinya.

Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang menyatakan yakin, dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani muda yang lebih berkualitas.

Sejalan arahan Mentan, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan, salah satunya melalui pendidikan vokasi.  

"Perubahan kebijakan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di bidang pertanian, khususnya dalam hal peningkatan kompetensi dosen," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.

Hadir sebagai narasumber Direktur Sumber Daya pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi - Kemendikbud Ristek, Lukman.

Direktur Lukman menjelaskan pokok-pokok kebijakan dalam Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karir dan Penghasilan Dosen antara lain memperjelas pengaturan terkait profesi dosen; menyederhanakan peraturan terkait pengangkatan, pemindahan dan sertifikasi dosen; meningkatkan otonomi perguruan tinggi terkait karier dosen; dan melindungi hak ketenagakerjaan dosen.

Hadir dalam FGD tersebut, Guru Besar Universitas Hasanuddin, Muhammad Arsyad; Dosen Universitas Hasanuddin, Abdul Haris Bahrun, Direktur Polbangtan/PEPI, Senat Polbangtan/PEPI beserta seluruh dosen Polbangtan/PEPI.

Dalam sambutannya, Plt Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Inneke Kusumawati menyampaikan, "dengan terbitnya Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024 diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para dosen terus mengembangkan diri, meningkatkan produktivitas serta berkontribusi lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, Kementan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan SDM pertanian yang berkualitas.

Dengan adanya FGD, diharapkan para dosen dapat lebih siap menghadapi perubahan regulasi yang dinamis dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, khususnya di bidang pertanian. [pusdiktan/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.