Kementan gelar Gerakan Tanam Padi Gogo pada Sawah Tadah Hujan di Bogor
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar (B2B) - Polbangtan Bogor berhasil menggelar Gerakan Tanam Padi Gogo di Kabupaten Bogor. Penanaman dilakukan pada lahan seluas 10 ha yang dipimpin oleh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto.
Hadir sejumlah pihak terkait di antaranya Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Bogor, Pasiter Kodim 0621/Bogor dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Kabupaten Bogor dan stakeholder terkait lainnya, belum lama ini.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengajak ribuan pemuda Indonesia untuk membangunkan lahan tidur atau optimasi lahan rawa yang saat ini dilakukan pemerintah. Generasi muda diharapkan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Saya mengajak para pemuda untuk membangunkan lahan tidur yang ada di berbagai daerah sebagai aset menuju Indonesia emas," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengingatkan bahwa pangan pokok merupakan hal yang utama bagi seluruh rakyat.
"Ketika krisis pangan biasa diatasi dengan baik, kita akan terhindar dari krisis selanjutnya seperti krisis ekonomi dan lainnya," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Ketika saat ini, kata Santi, ada beberapa kondisi eksternal menghadapi tantangan perubahan iklim yang sangat ekstrim, kondisi udara di luar sangat panas dan berdampak pada kondisi pertanian di Indonesia.
Sekretaris Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor, Ahmad Opik mengatakan bahwa optimalisasi lahan sekitaran kampus peternakan yang terlibat menanam padi gogo.
"Di sini melibatkan masyarakat sekitar dan pegawai kami, mudah-mudahan menjadi awal yang baik dalam pengelolaan lahan dan pemanfaatan lahan program optimalisasi lahan tadah hujan," katanya.
Direktur Polbangtan Bogor Yoyon Haryanto menegaskan bahwa sesuai arahan Mentan Amran Sulaiman, kita harus melakukan perluasan area tanam salah satunya tanam padi Gogo. Ada pun di Kabupaten Bogor tersebar pada beberapa wilayah di antaranya Kecamatan Taman sari, Leuwiliang dan Caringin.
"Lebih dari 14 hektar lahan yang belum tergarap, seperti lahan kampus peternakan, kita awali dua hektar ini untuk menanam padi gogo karena peluangnya cukup baik. Penggunaan lahan kita lebih tertata dan optimalisasi lahan dan pompanisasi sebagai pendukungnya," katanya.
Yoyon Haryanto menambahkan, gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di lahan tadah hujan yang sering menghadapi tantangan kekurangan air.
"Dengan teknologi padi gogo yang lebih tahan terhadap kondisi kering, diharapkan hasil pertanian dapat meningkat dan mendukung ketahanan pangan lokal," katanya.
Inisiatif tersebut, kata Yoyon, merupakan langkah penting dalam upaya diversifikasi tanaman dan pemanfaatan optimal lahan, dan pendampingan akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan implementasinya.
"Polbangtan Bogor berharap bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan, serta mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dalam mencapai ketahanan pangan yang lebih baik," ungkapnya lagi. [mul/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.