Bentuk Karakter Siswa, SMKPPN Kementan Gandeng Yon Zikon 12/KJ
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Sekitar 160 siswa kelas 10 SMK PP Negeri Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan mengikuti pembinaan karakter selama tiga hari, 18 - 20 Juli 2022 oleh Batalion Zeni Konstruksi 12/Karana Jaya [Yon Zikon 12/KJ] yang dibuka pada Senin [18/7].
Kementerian Pertanian RI mendukung kegiatan lanjutan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [MPLS] oleh Tim Kesiswaan SMK PPN Sembawa, dengan menggandeng TNI AD, khususnya Yon Zikon 12/KJ untuk mendukung pembinaan karakter siswa sebagai kandidat petani milenial dan wirausahawan pertanian.
Kegiatan pembinaan karakter dibuka oleh Kepala SMK PPN Sembawa, Yudi Astoni didampingi Komandan Yon Zikon 12/KJ, Letkol Czi Bagus Marsudi Joko Hartono. Sementara kegiatan pelatihan dipimpin oleh perwira latih, Letda Czi Adhitya Yudha beserta timnya.
Langkah SMK PPN Sembawa sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa karakter siswa SMK PPN dilatih sejak dini untuk mendukung pendidikan vokasi, guna memenuhi kebutuhan SDM pertanian andal, dengan menyatukan antara kemampuan intelektual dengan pengembangan karakter.
"SDM pertanian harus memiliki karakter kuat, disiplin tinggi dan jiwa kepemimpinan. Kekuatan karakter sangat penting, karena akan membuat siswa menjadi sosok yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan,” kata Mentan Syahrul.
Harapan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan untuk mencetak SDM pertanian unggulan.
"Hal paling menonjol dari negara maju adalah SDM-nya. SDM yang memiliki karakter, oleh karena itu kita siapkan SDM yang berkarakter," katanya.
Kabadan Dedi Nursyamsi mendukung pendidikan karakter yang pada dasarnya bertujuan membangun karakter individu dari siswa agar bermanfaat bagi diri dan sekitarnya.
Kepala Sekolah Yudi Astoni menambahkan bahwa pihaknya fokus membangun generasi bangsa yang memiliki karakter Pancasila, mengembangkan potensi sebagai manusia dengan hati, pikiran dan perilaku baik, serta percaya diri.
"Kami berharap dengan adanya pendidikan karakter, siswa bisa menjadi lebih displin, berperilaku baik, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Semua ini kami lakukan, agar saat lulus siswa mampu bersaing di dunia usaha dan industri maupun menjadi wirausahawan pertanian," katanya.
Komandan Yon Zikon 12/KJ, Letkol Czi Bagus Marsudi Joko Hartono menambahkan pendidikan karakter dimulai dari Shalat Subuh berjamaah dilanjutkan senam pagi, sarapan pagi, upacara bendera, materi kedisiplinan, serta ditutup dengan Shalat Ashar berjamaah.
"Sementara materi latihan kedisiplinan meliputi baris-berbaris; tata cara upacara bendera; tata cara sebelum dan sesudah belajar, apel siaga, apel malam di asrama, cara kesiapan makan, cara berpakaian dan menyusun pakaian," kata Letkol Czi Bagus MJH. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
