Kementan Dorong Percepatan Penyelesaian PNS Tugas Belajar S2 dan S3
Indonesia`s Agriculture Ministry Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Kemampuan SDM pertanian unggul, kreatif dan profesional menjadi fokus Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] untuk mengoptimalkan sektor pertanian maju, mandiri dan modern antara lain ditempuh melalui penyelenggaraan tugas belajar program S2 dan S3 bagi PNS di lingkup Kementerian Pertanian RI.
"SDM pertanian perlu digarap terlebih dahulu, karena akan memperlancar dan mempercepat serta memberi kontribusi siginifikan bagi pertanian Indonesia,” kata Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI, khususnya Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] melakukan koordinasi dengan pengurus Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Solo [UNS] melalui videconference melalui aplikasi daring, belum lama ini. UNS Solo merupakan satu dari 12 perguruan tinggi mitra yang menjalin kerjasama dengan Kementan dalam penyelenggaraan tugas belajar program doktor dan magister.
"Meeting melalui videoconference menjadi pilihan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Kebijakan pemerintah terkait physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona sehingga tidak dapat dilakukan pertemuan tatap muka. Hal itu berdampak pula pada kegiatan belajar dan mengajar di perguruan tinggi," kata Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti.
Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 4/ 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 dari Kemendikbud, yang menyatakan proses pembelajaran dilakukan dari rumah melalui pembelajaran daring. Begitu pua aktivitas perkuliahan di UNS Solo turut menyesuaikan, kegiatan meeting daring antara Pusdiktan dengan UNS bertujuan untuk koordinasi lebih lanjut terkait percepatan penyelesaian studi peserta tugas belajar di tengah Covid-19.
Kapusdik Idha WA mengatakan bahwa seharusnya penyelesaian studi peserta tugas belajar tetap dapat berjalan lancar, terutama bagi peserta yang sudah di semester akhir. Adanya pandemi ini seharusnya tidak menjadi alasan peserta tugas belajar melalaikan kewajibannya menyelesaikan studi yang berimbas pada pengajuan perpanjangan.
“Kalau ada yang mengajukan perpanjangan, nanti akan mengurangi kuota tahun selanjutnya," katanya dengan peserta tugas belajar angkatan 2015 - 2017.
Direktur Program Pascasarjana mengatakan, pihaknya akan terus membantu percepatan penyelesaian studi tanpa menurunkan kualitas. Jajaran Program Pascasarjana UNS akan bekerjasama untuk terus menjalin komunikasi, baik dengan Pusdiktan maupun dengan peserta. Komunikasi dapat dilakukan menggunakan e-mail, whatsapp, telepon, ataupun aplikasi meeting daring untuk dapat terus memantau perkembangan studi para peserta tugas belajar.
“Monitoring dan evaluasi perkembangan studi, selain dari universitas, juga akan kami koordinasikan dengan masing-masing eselon satu asal unit kerja peserta tugas belajar,” lanjut Idha.
Diharapkan dengan monitoring dan evaluasi yang ketat, peserta tugas belajar dapat lebih disiplin dan segera lulus sehingga dapat segera berkontribusi terhadap instansi asal. [Wara]
Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to senior official of the ministry.