Laskar Penyuluh Distani Bogor Kembangkan Pertanian Organik Ramah Lingkungan
Environmentally Friendly Organic Farming in Indonesia`s Bogor City
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar [B2B] - Pertanian organik merupakan trend pertanian global. Pertanian organik awalnya digerakkan oleh tuntutan kelestarian lingkungan dan makluk hidup. Berawal dari tuntutan ekologis tersebut, pengembangan pertanian organik saat ini didorong pula oleh motif ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani merupakan bentuk motif ekonomi. Sementara peningkatan kemandirian petani dan keselarasan dengan kearifan lokal menjadi motif sosial budaya pendorong pengembangan pertanian organik.
Mengingat pertanian organik sebagai trend pertanian global, maka di beberapa wilayah di Indonesia saat ini mudah dapat ditemui praktek pertanian organik, termasuk di antaranya adalah Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian [Distani] Kota Bogor yang didukung oleh Laskar Penyuluh Pertanian dalam mewujudkan visi Distani Kota Bogor ´mewujudkan agribisnis perkotaan yang ramah lingkungan dan berdaya saing´, dengan mulai mengembangkan pertanian [organik] terpadu [perikanan dan peternakan].
Pernyataan resmi Distani Kota Bogor melalui Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan] menyatakan bahwa pengembangan Kawasan EABCD, singkatan dari environment and agriculture base community development area, Laskar Penyuluh Pertanian memberikan edukasi dan pembinaan serta pendampingan secara teratur, terarah dan berkelanjutan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga kelompok masyarakat tani mempunyai pemahaman dan perilaku bahwa ´sampah dan limbah organik´ adalah sumber daya di sektor pertanian.
Laskar Penyuluh Kota Bogor memahami peran penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani melalui proses belajar mengajar. Selain bisa berkomunikasi secara efektif dengan petani sehingga dapat mendorong minat belajar mereka dan harus berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani, sesuai dengan kenyataan dan pemahaman mereka.
Distani Kota Bogor melalui Laskah Penyuluh Pertanian berupaya memberi pemahaman dan berperilaku bahwa sampah dan limbah organik adalah sumberdaya di sektor pertanian.
"Akhir dari dari rumah tangga berupa sampah organik adalah awal dari proses budidaya secara organik pertanian, perikanan dan peternakan. Begitu pula sebaliknya, akhir dari proses budidaya organik pertanian, perikanan dan peternakan adalah awal dari pangan sehat rumah tangga," kata siaran pers tersebut.
Begitu pula akhir dari proses budidaya organik pertanian melalui fermentasi silase adalah awal proses peternakan. Begitu pula akhir proses peternakan dengan fermentasi kompos adalah awal proses dari pertanian.
Apapun yang dilakukan oleh manusia maka alam akan menyeimbangkan keadaannya. Apabila manusia merusak alam, maka alam akan memberikan dampak negatif berupa bencana, dan sebaliknya apabila manusia menjaga alam maka alam akan memberikan dampak positif berupa manfaat.
"Moto yang kami sebarkan adalah kita jaga alam dan alam menjaga kita dengan virus 3R pandai untuk AEBCD. Pandai untuk pilah sampah, ambil sampah, nabung sampah, daur ulang sampah organik dengan alat dan inovasi menjadi kompos padat dan pupuk organik cair berfungsi sebagai pestisida nabati untuk pengembangan kelompok masyarakat berbasis pertanian dan lingkungan.
Model kegiatan dari Laskah Penyuluh Distani Bogor adalah sinergi antara kelompok tani dan kelompok swadaya masyarakat disingkat KSM TPS 3R atau bank sampah dalam sinergi program pertanian organik terpadu dan pengurangan sampah. [Liene]
Bogor of West Java [B2B] - Organic farming is the global agricultural trend. Organic farming was initially driven by demands for environmental sustainability and living things. Starting of ecological demands, the development of organic agriculture is currently also driven by economic and socio-cultural motives. Increasing agricultural production and farmers´ welfare is a form of economic motive including in Indonesia. While increasing the independence of farmers and harmony with local wisdom are the socio-cultural motives driving the development of organic agriculture.