Pemerintah Janji Lindungi Kepentingan Petani Bawang Saat Panen

The Government Promises Protect Farmers during Harvest Onions

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Pemerintah Janji Lindungi Kepentingan Petani Bawang Saat Panen
Foto: channelsatu.com

Jakarta (B2B) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berjanji akan melindungi kepentingan petani bawang merah di saat panen raya pada Mei mendatang. Pemerintah akan menugaskan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan stabilisasi harga bawang merah.

"Mei nanti ada panen raya bawang merah, pemerintah berjanji akan menjaga kepentingan petani  agar harga tidak jatuh setelah harganya melambung," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat (5/4).

Menurut Hatta, pemerintah menugaskan Bulog menjadi stabilisator harga, karena Bulog memiliki pengalaman dalam menstabilkan harga beras.

"Inflasi akibat fluktuasi harga hortikultura cukup tinggi, khususnya harga bawang sehingga kepastian pasokan pangan mesti dijaga," ungkap Hatta.

Bibit Bawang
Sebelumnya diberitakan, pemerintah mencanangkan pengembangan sentra perkebunan bawang putih di Tegal, Jawa Tengah, Bandung (Jawa Barat), Lombok dan Bima (NTB). Langkah tersebut akan didukung penyaluran secara gratis bibit bawang putih sebanyak 300 ribu ton untuk ditanam di areal seluas 20 ribu hektar.

Direktur Jenderal Holtikultura, Kementerian Pertanian, Ibrahim Hasanudin mengatakan, pengembangan sentra bawang putih di wilayah tertentu ini, karena tanaman bawang putih menghendaki lahan yang gembur (tanah vulkanis), udara yang dingin tetapi kering serta , panas matahari penuh namun tanah tetap basah.

"Sebenarnya, bawang putih bisa ditanam dua bahkan tiga kali dalam setahun. Meskipun dalam praktek, para petani selalu merotasinya dengan tanaman sayuran lain atau tanaman pangan," kata Ibrahim Hasanudin di Tegal, Jawa Tengah, Kamis (21/2).

Untuk menggairahkan petani, katanya lagi, maka pemerintah melalui Ditjen Holtikultura akan menyalurkan 300 ribu ton bibit bawang putih di seluruh Indonesia.

Dia menambahkan, 300 ribu ton bibit bawang tersebut akan pergunakan untuk luas area 20.000 hektar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Namun demikian pembagian bibit tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Untuk tahap awal 130 hektar, selanjutnya baru 500 hektar 1.000 hektar hingga mencapai 20.000 hektar," ujarnya.

Jakarta (B2B) - Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa promise protect necessity onion farmers at harvest time in May. The Government will commission the Public Enterprise Logistics Agency (Bulog) to stabilize onion prices.

"May that onion the main harvest, the government promise keep the necessity farmers so that prices do not fall after prices soared last month," said Hatta Rajasa in Jakarta, Friday (5/4).

According to Hatta, the government commissioned Bulog into price stabilizer, because Bulog has experience in stabilizing the price of rice.

"Inflation due to fluctuations in the price of horticulture is quite high, especially the price of onions, so certainty of food supply should be be maintain," said Hatta.

Onion Seeds
Previously reported, The government launched a development center for garlic plantation in Tegal, Central Java, Bandung (West Java), Lombok and Bima (NTB). These measures will be supported for free distribution of seed garlic up to 300 thousand tons to be planted in an area of 20 thousand hectares.

Director General of Horticulture, Ministry of Agriculture, Ibrahim Hasanudin said the development of centers of garlic in this particular area, because the garlic plants require fertile land (volcanic soil), air is cold but dry as well, full sun, but the soil remains soggy.

"Actually, garlic can be planted two or even three times a year. Though in practice, the farmers always rotate with other vegetables or crops," said Ibrahim Hasanudin in Tegal, Central Java, on Thursday (21/2).

"To encourage farmers, he said, the government through the Directorate General of Horticulture will distribute 300 thousand tons of seed garlic in Indonesia.

He added that 300 thousand tons of seed garlic will be use for the area 20,000 hectares across Indonesia. However, the distribution of seeds will be carried out in stages. "For the first phase 130 acres, 500 acres of new further 1,000 hectares to 20,000 hectares," he said.