DIPLOMAT Inggris mengambil risiko membantu diplomat Amerika yang diburu dalam revolusi Islam di Iran, tapi film Ben Affleck berjudul ´Argo´ mengungkap fakta berbeda sehingga mengundang kemarahan diplomat Inggris.

Film ini digambarkan sebagai salah satu film terbaik untuk tahun baru dan memberi Oscar bagi Ben Affleck, yang menjadi pemeran utama sekaligus sutradara.

Film Hollywood berbiaya US$44 juta berjudul ´Argo´ menceritakan kisah yang luar biasa tentang bagaimana enam diplomat Amerika yang diselundupkan keluar dari Iran pada puncak Revolusi Islam pada 1979.

Para pejabat nyaris ditangkap ketika kelompok militan Iran menyerbu komplek Kedutaan Besar AS dan menahan 52 sandera dari staf kedutaan sehingga memicu krisis internasional yang berlangsung selama 14 bulan.

Namun di balik versi Hollywood disebutkan tentang enam pejabat AS bersembunyi di rumah duta besar Kanada sementara CIA menyiapkan pernyataan melarikan diri, akurasi sejarah yang membuat marah para diplomat Inggris yang berada di Teheran pada saat itu.

Enam diplomat Amerika sebelumnya telah diberi perlindungan ketika mereka mendadak muncul di komplek Kedutaan Besar Inggris di utara Teheran, yang telah putus asa menghadapi perlawanan anti-Barat dari massa yang berkeliaran di jalan-jalan Teheran.

Sang sutradara, Ben Affleck mengklaim penggambaran di film ´sebagai yang terbaik, faktual."

Bukan Berdasarkan Fakta
Namun Sir John Graham, 86, duta besar Inggris untuk Iran saat itu mengatakan: "Ini bukanlah fakta bahwa mereka berpaling dari Kedutaan Besar Inggris. Kami berusaha membantu mereka saat itu," seperti dikutip The Telegraph.

"Reaksi pertama saya mendengar ini membuat saya marah. Namun saya sangat sedih bahwa pembuat film begitu teledor. Keprihatinan saya adalah tidak perlu memasukkan mitologi dari peristiwa di Teheran pada November 1979."

Arthur Wyatt, 83, yang saat itu menjabat British charge d´affaires di Teheran menyatakan: "Rekor Hollywood dalam hal ini tentu kurang akurat yang membuat saya kecewa bagaimana kita (Inggris) digambarkan."

"Orang-orang Amerika yang telah melarikan diri dari kedutaan mereka diambil sampai di kompleks musim panas kami di utara Teheran, dan saya pikir mereka tinggal di sana selama satu malam sebelum pindah ke Kanada. Jika itu telah menemukan kami membantu mereka saya dapat meyakinkan Anda kami ´ d semua telah untuk lompat tinggi. "

Mr Wyatt, yang menjabat sebagai diplomat selama 45 tahun, telah dianugerahi Companion Ordo St Michael dan St George untuk pengabdiannya di Teheran - sebagai pengakuan atas segala risiko yang diambilnya saat bertugas di Teheran, Iran.

Kebanyakan staf British segera ditarik, tapi Wyatt tetap tinggal dan rutin mengirim buku, coklat dan perlengkapan lain untuk tiga diplomat Amerika bersembunyi di suatu tempat di Teheran - tindakan dukungan dari diplomat Inggris tersebut tidak tampil di film Argo.

"Kami berada di pusat ketegangan dan di bawah ancaman," kata Wyatt. "Rezim revolusioner mengabaikan semua aturan perlindungan diplomatik dan Konvensi Wina. Ketika mereka menduduki kedutaan Inggris, saya mengingatkan salah seorang pendukung revolusi Islam: Anda tidak dapat melakukan ini, kami diplomat ´. Dia lalu menodongkan senapan mesinnya ke arah saya seraya berujar. "Ini yang lebih penting."