Pidato Ratu Elizabeth II Hadapi Perang Dunia III Terkuak

What the Queen would have Said to the Nation on the Eve of WW3

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Pidato Ratu Elizabeth II Hadapi Perang Dunia III Terkuak
Ratu Elizabeth II mengenakan seragam militer pada dekade 80-an dan halaman pertama dari pidato yang tidak pernah dibacakan oleh Ratu Inggris (Foto2: Mail Online)

London (B2B) - Ketegangan hubungan antara Uni Soviet dan Barat 30 tahun lalu telah membuat para pejabat Inggris menulis pidato yang akan disampaikan oleh Ratu Elizabeth kepada bangsa dan rakyat Inggris terkait peluang terjadinya perang nuklir, menurut arsip dokumen yang baru diungkap ke publik, Kamis.

Dalam pidato tersebut, ratu mendesak warga Inggris untuk tetap bersatu dan tegas dalam menghadapi "kegilaan perang."

Ditulis oleh para pejabat pemerintah, pidato hipotetis itu adalah bagian dari latihan rahasia yang dirancang untuk mempersiapkan Inggris menghadapi ancaman kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga, tapi tidak pernah disiarkan.

Pidato itu dimulai dengan mengacu pada pidato natal tahunan ratu yang ditujukan kepada bangsa Inggris.

"Kengerian perang tidak bisa tampak lebih jauh saat saya dan keluarga berbagi sukacita natal kami dengan seluruh rakyat Inggris," menurut teks pidato yang harusnya dibacakan ratu itu.

"Sekarang, kegilaan perang sekali lagi menyebar di dunia dan negara kita harus berani mempersiapkan diri untuk bertahan hidup melawan rintangan yang besar. "

Pidato ratu itu dibayangkan akan disiarkan pada musim semi 1983 dengan latar belakang memburuknya hubungan Amerika Serikat - Uni Soviet, tahun -tahun di mana Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan menggambarkan Uni Soviet sebagai "kekaisaran jahat".

Ratu kemudian melanjutkan, "saya tidak pernah melupakan kesedihan dan kebanggaan yang saya rasakan saat saya dan adik perempuan saya mengerumuni alat pengeras suara di kamar kami untuk mendengarkan pidato inspiratif ayah saya (King George VI) pada hari yang menentukan pada tahun 1939 (pada awal dari Perang Dunia II).

"Tidak pernah saya membayangkan jika kelak tugas mengerikan ini pada suatu hari harus saya jalani."

Menyebut ikatan dekat kehidupan keluarga sebagai pertahanan terbesar terhadap musuh yang tidak diketahui, pidato itu juga menyebutkan jika putra kedua ratu, Pangeran Andrew, bertugas di Angkatan Laut Kerajaan saat itu.

"Jika keluarga tetap bersatu dan tegas, memberikan perlindungan bagi mereka yang hidup sendirian dan tidak dilindungi, negara kita akan bertahan dan tidak dapat dihancurkan," katanya.

Dokumen itu dikeluarkan oleh Arsip Nasional sebagai bagian dari aturan untuk membuka kepada publik catatan resmi dari Kantor Perdana Menteri dan Kantor Kabinet setelah 30 tahun.

Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana Margaret Thatcher, yang menjabat sebagai Perdan Menteri Inggris saat itu, menolak ide untuk mempekerjakan William Hague yang saat itu berusia 21 tahun - Menteri Luar Negeri saat ini - sebagai penasihat Kementerin Keuangan, seperti dilansir Yahoo.

London - Relations between the Soviet Union and the West had become so tense 30 years ago that British officials drew up a speech for Queen Elizabeth to deliver to the nation in the event of a nuclear war, newly released archives showed on Thursday.

In the speech, the monarch was to urge Britons to remain united and resolute in the face of the "madness of war."

Written by government officials, the hypothetical speech was part of a secret exercise designed to prepare Britain for the threat of a possible World War Three, but was never broadcast.

It starts by referring to the queen´s traditional Christmas address to the nation.

"The horrors of war could not have seemed more remote as my family and I shared our Christmas joy with the growing family of the Commonwealth," she was to have said.

"Now, this madness of war is once more spreading through the world and our brave country must again prepare itself to survive against great odds."

The queen´s speech was imagined to be broadcast in the spring of 1983 against the backdrop of worsening U.S.-Soviet relations, during a year in which then U.S. President Ronald Reagan described the Soviet Union as an "evil empire".

The queen was to have continued: "I have never forgotten the sorrow and the pride I felt as my sister and I huddled around the nursery wireless set listening to my father´s (King George VI´s) inspiring words on that fateful day in 1939 (at the start of the World War Two).

"Not for a single moment did I imagine that this solemn and awful duty would one day fall to me."

Citing the close bond of family life as the greatest defense against the unknown, the speech also mentioned the queen´s second son Prince Andrew, who was serving in the Royal Navy at the time.

"If families remain united and resolute, giving shelter to those living alone and unprotected, our country´s will to survive cannot be broken," she was to have said.

The papers were released by the National Archives as part of a 30-year rule that sees official records from the Prime Minister´s office and Cabinet Office released to the public.

They also revealed how Margaret Thatcher, who was Britain´s prime minister at the time, dismissed the idea of hiring the then 21-year old William Hague - now Foreign Secretary - as an advisor to the Treasury.