Bolivia Sanggah Ada Snowden di Pesawat Presiden Morales

Bolivia Denies Snowden on Morales Plane

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Bolivia Sanggah Ada Snowden di Pesawat Presiden Morales
Pesawat Presiden Bolivia Evo Morales dituding membawa Edward Snowden (Foto: Mail Online)

La Paz (B2B) - Menteri Luar Negeri Bolivia David Choquehuanca pada Selasa (2/7) membantah pembocor rahasia informasi intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, berada di pesawat yang membawa Presiden Bolivia, Evo Morales, yang dipaksa mendarat di Austria.

Kepada reporter, David Choquehuanca mengatakan bahwa Prancis dan Portugal telah menutup wilayah udara mereka bagi pesawat kepresidenan karena "kebohongan besar" bahwa Snowden ada di dalamnya.

Morales sedang dalam perjalanan mengunjungi Moskow, tempat Snowden yang sedang menghadapi tuduhan spionase di AS ada di salah satu area transit bandara selama lebih dari sepekan.

"Presiden dipaksa mendarat di Wina," kata Choquehuanca, serta mengatakan bahwa hidup Morales jadi dalam bahaya karena apa yang dia sebut pendaratan darurat.

"Ada rumor bahwa Snowden mungkin ada di pesawat. Kami tidak tahu siapa yang membuat kebohongan besar ini," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.

Pemimpin Bolivia itu berada di Moskow untuk menghadiri pertemuan produsen gas alam dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Morales mengatakan kepada media Rusia bahwa negaranya akan "membahas dan mempertimbangkan" untuk memberikan suaka kepada Snowden "jika ada permintaan."

Bolivia adalah satu dari 21 negara tempat Snowden mengajukan suaka menurut laman WikiLeaks.

Choquehuanca mengatakan pesawat Morales dijadwalkan mengisi bahan bakar di Portugal, namun penerbangan Lisbon menolak kedatangan pesawat itu.

Penerbangan pesawat itu selanjutnya dialihkan termasuk untuk berhenti di Kepulauan Canary, Spanyol, namun Prancis tak mengizinkan wilayah udaranya dilewati, katanya.

"Kami ingin menyampaikan pemberitahuan bahwa kami tidak senang dan marah karena kehidupan presiden jadi dalam bahaya," katanya.

La Paz - Bolivia´s foreign minister on Tuesday denied that fugitive US intelligence leaker Edward Snowden was traveling with President Evo Morales in his plane, which was forced to land in Austria.

The minister, David Choquehuanca, told reporters France and Portugal had closed their airspace to the presidential plane over the "huge lie" that Snowden was on board.

Morales had been on a visit to Moscow, where Snowden -- who is facing espionage charges in the United States -- has been holed up in an airport transit area for more than a week.

"The president was forced to land in Vienna," said Choquehuanca, alleging that Morales´s life had been put in danger by what he called a forced emergency landing.

"There were unfounded rumors that Mr Snowden may have been on board the aircraft. We have no idea who made up this huge lie."

The Bolivian leader was attending a meeting of natural gas-producing nations in Moscow and had met with Russian President Vladimir Putin.

Bolivia is one of 21 nations to which Snowden had applied for asylum, according to the anti-secrecy WikiLeaks website.

Choquehuanca said Morales´s plane had been scheduled to refuel in Portugal, but both Lisbon and then Paris denied overflight.

The plane was re-routed to include a stop in Spain´s Canary islands, but France then refused to allow overflight of its territory, Choquehuanca said.

"We would like to make it known that we are unhappy and upset because the president´s life has been put in danger," he said.