Mayat 7 Pria di Kursi Plastik `Dipajang` di Bundaran Jalan
7 Murder Victims Sit in Plastic Chairs on a City Centre Traffic Island
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
TUJUH mayat pria dengan luka tembak di kepala, didudukkan di kursi plastik di sebuah taman.
Pemandangan menyeramkan tersebut membuat ngeri pengendara yang melintas, ketika geng narkoba mencoba menegakkan hukum: main hakim sendiri, seperti dikutip The Sun.
Kepala terbalut perban berdarah, seluruh korban ditembak di kepala dengan peluru bersarang di tengkorak.
Selain didudukkan di kursi, di tubuh ketujuh korban ditempelkan peringatan yang dipaku dengan pisau es. Bunyinya: "Peringatan! Ini akan menimpa para pencuri, penculik, pemerkosa dan pemeras," demikian isi peringatan tersebut.
Polisi yang menemukan selongsong peluru di bundaran di kota Urupan mengidentifikasi satu dari mereka yang dibantai adalah Cesar Basilio Ornelas. Dia berusia 17 tahun.
Pembantaian ini dikhawatirkan akan berlanjut oleh sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Ksatria Templar.
Boss "El Gasca" - nama aslinya Juan Gabriel Orozco - ditangkap oleh tentara Meksiko pada tahun 2011 dan dihadapkan pada pers.
SEVEN blindfolded murder victims sit in a line of white plastic chairs — on a city centre traffic island.
The horror confronted drivers in crime-ridden Mexico, where drug gangs now enforce their own brand of vigilante law.
Heads swathed in bloodied bandages, the victims were all executed with a bullet to the skull.
Notices nailed to the corpses with ice picks read: “Warning: The same is going to happen to all muggers, car thieves and burglars as well as kidnappers, rapists and blackmailers.”
Cops who found bullet casings on the roundabout in the city of Urupan identified one of those slaughtered as Cesar Basilio Ornelas. He was 17.
The massacre was feared to be the latest by a gang of enforcers called the Knights Templar.
Boss “El Gasca” — real name Juan Gabriel Orozco — was arrested by the Mexican army in 2011 and paraded to the Press.
