SEBUAH buku baru mendukung sebuah klaim yang menyatakan bahwa Putri Diana dibunuh oleh pasukan komando elit Inggris, SAS.

Dalam buku The Princess Diana Conspiracy, penulis Alan Power menyajikan apa yang disebutnya ´bukti signifikan´ menghubungkan pasukan elit khusus Angkatan Darat Inggris (SAS) pada kematiannya di Paris hampir 16 tahun yang lalu.

Dia menuduh, menantu Ratu Elizabeth II dibunuh oleh pasukan elit SAS/SBS untuk MI6 untuk mencegah dia mengungkap rahasia tenang pernikahannya dengan Pangeran Charles.

Buku ini kembali mengangkat isu atas klaim yang muncul dalam pengadilan militer terhadap mantan penembak jitu SAS, Sersan Danny Nightingale, yang dihukum karena memiliki senjata api ilegal.

Fakta itu berasal dari orang tua angkat ´Soldier N´, anggota SAS yang tak dikenal yang menjadi saksi kunci dalam penuntutan Nightingale.

Hal ini dapat dimengerti bahwa bukti itu diabaikan  Scotland Yard oleh Polisi Militer Kerajaan. Power, yang bukunya diterbitkan pada 29 Agustus, mengatakan: ´Itu pembunuhan, 100 persen benar".

"Saya tahu itu MI6 tapi ketika saya mendengar bukti dari Sersan Nightingale dipersidangan saya pikir, itulah yang terjadi. Orang-orang perlu tahu fakta yang sebenarnya."

Menurut Power, ´pembunuhan´ pada Diana, 36, dan kekasihnya Dodi Fayed, 42, dilakukan oleh pasukan SAS menggunakan sepeda motor yang menyamar sebagai paparazi.

Dia mendesak Polisi Metropolitan untuk membuka penyelidikan baru terhadap kecelakaan lalu lintas tersebut.

Pada 2008, hasil pemeriksaan juri menyimpulkan pasangan itu telah dibunuh.

The Met (polisi) mengatakan tidak mengetahui isi buku Power tetapi akan melihat setiap informasi baru yang mungkin akan mengungkap faktanya, seperti dilansir metro.co.uk