PM Australia Tertunda ke Batam karena Pesawat Ngadat

Tony Abbott Plane was Delayed for Several Hours Due to Problems with RAAF Jet

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


PM Australia Tertunda ke Batam karena Pesawat Ngadat
Sebuah pesawat jet pengganti pun segera disiapkan. Menteri Pertahanan David Johnston mengatakan kondisi pesawat jet dinilai tidak optimal untuk digunakan PM Australia (Foto: MailOnline)

PERJALANAN lawatan ke luar negeri Perdana Menteri Australia, Tony Abbott terhambat oleh kendala teknis di lapangan terbang militer di Canberra, Australia.

Abbott akan bertemu dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Pulau Batam pada Rabu untuk memulihkan hubungan kedua negara yang terganggu oleh aksi penyadapan dan kebijakan pencari suaka.

Namun keberangkatannya dari Canberra ditunda selama beberapa jam karena masalah teknis dengan pesawat jet milik angkatan udara Australia, seperti dilansir MailOnline.

Sebuah pesawat jet pengganti pun segera disiapkan. Menteri Pertahanan David Johnston mengatakan kondisi pesawat jet dinilai tidak optimal untuk digunakan PM Australia.

"Tapi kita memiliki pesawat pengganti untuk menggantinya," katanya.

"Saya sudah memerintahkan untuk diperbaiki dan ganti pesawat." 

"Pesawat ini sangat tua, tapi terpelihara dengan baik, sangat vital bagi Australia tetapi ada beberapa masalah dengan usia pesawat dan kita harus mengatasi masalah ini dengan cepat untuk menyediakan pesawat militer yang baru." 

Setelah Indonesia, PM Tony Abbot akan melanjutkan perjalanan ke Prancis untuk bertemu dengan para pemimpin dunia lainnya guna memperingati 70 tahun pendaratan D-Day di Normandy, sebelum bertemu dengan Presiden Perancis Francois Hollande di Paris.

Ia kemudian akan menuju ke Ottawa untuk pertemuan dengan para pemimpin bisnis dan Perdana Menteri Stephen Harper, diikuti pembicaraan dengan Presiden AS Barack Obama di Washington DC.

"Ini akan menjadi kesempatan lain bagi saya untuk menunjukkan bahwa Australia terbuka untuk bisnis," kata Mr Abbott sebelum lepas landas.

"Ini akan menjadi kesempatan lebih lanjut bagi saya untuk meningkatkan ekonomi dan keamanan nasional Australia."

Mr Abbott menolak anggapan ia harus tetap berada di Australia untuk mendapatkan anggaran pertamanya melalui parlemen yang menentangnya.

"Itu selalu baik untuk meningkatkan hubungan internasional Australia," katanya.

Sebuah delegasi bisnis dengan 20 delegasi akan menemani Abbott ke New York dan Houston di Amerika Serikat.

PRIME Minister Tony Abbott's round the world trip got off to a turbulent start after his plane suffered technical issues on the tarmac.

Mr Abbott is due to meet Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono on Batam Island later on Wednesday to improve relations damaged by spying revelations and asylum seeker policies.

But his departure from Canberra was delayed for several hours due to technical problems with his RAAF jet.

A replacement jet had to be brought in.

Defence Minister David Johnston said the jet breakdown was probably not a good look for the Royal Australian Air Force.

'But we do have a back-up plane for exactly that reason,' he said.

'I'm determined to fix it very quickly.

'These aircraft are very old, they're well maintained, they're very serviceable but there are some issues with age and we've got to deal with them and we need to trade out of them.'

After Indonesia, the prime minister is set to travel to France with other world leaders for the 70th anniversary of the D-Day landings, before meeting with French President Francois Hollande in Paris.

He will then head to Ottawa for meetings with business leaders and Prime Minister Stephen Harper, followed by talks with US President Barack Obama in Washington DC.

'It will be another opportunity for me to demonstrate that Australia is open for business,' Mr Abbott said before leaving.

'It will be a further opportunity for me to bolster Australia's economic and national security.'

Mr Abbott dismissed suggestions he should remain in Australia to get his first budget through a hostile parliament.

'It's always good to be improving Australia's international relations,' he said.

A 20-member business delegation will accompany Mr Abbott to New York and Houston.