KONVOI Presiden Turki yang melintas di sebuah jembatan di Turki tanpa sengaja berhasil mencegah upaya bunuh diri seorang pria seperti terlihat pada rekaman ketika para pengawalnya berhasil membujuk seorang pria yang berdiri di tepi jembatan.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu diduga bersiap untuk melompat ke sungai ketika iring-iringan Presiden Recep Erdogan lewat di jembatan setinggi puluhan meter, yang menghubungkan Eropa dengan Asia, setelah sang presiden shalat Jumat pada pekan lalu.

Rekaman menunjukkan pengawal Erdogan membawa seorang pria yang menangis, yang tampaknya berusia awal 30-an, untuk berbicara dengan Presiden melalui jendela mobilnya.

Setelah beberapa saat, pria itu kemudian terlihat mencium tangan Presiden Erdogan sebelum diamankan oleh para pengawal presiden. 

Polisi diduga telah mencoba selama hampir dua jam untuk berbicara dengan pria yang ingin bunuh diri tersebut, seperti dilansir MailOnline.

Sang pria dikabarkan meninggalkan mobilnya di jembatan dan memanjat ke tepi jembatan untuk mengakhiri hidupnya karena depresi.

Pria itu belum diidentifikasi.

Presiden Turki muncul hampir sebulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Turki menembak jatuh jet tempur untuk melindungi pasokan energi dari jihadis.

Erdogan menanggapi hal itu dengan marah dan menuntut orang kuat Kremlin membuktikan tuduhannya.

Dia mengatakan: 'Anda harus punya bukti atas tuduhan tersebut, taruh dokumennya di atas meja saya kalau memang Anda punya. Mari kita buktikan.'

Dia juga berjanji untuk mundur jika klaim itu benar, tapi tuntutan serupa diajukannya kepada Putin apabila terbukti dia yang salah.

Dia menambahkan: 'Saya akan mengatakan sesuatu yang sangat kuat di sini. Jika hal seperti itu terbukti, kehormatan dari bangsa kami akan mengharuskan saya mundur sebagai presiden.