Pasca Eksekusi, Sri Lanka Hentikan Bertahap Kirim TKW ke Saudi

After Execution, Sri Lanka to Phase Out Maids Going to Saudi

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Pasca Eksekusi, Sri Lanka Hentikan Bertahap Kirim TKW ke Saudi
Demo menentang hukuman mati Rizana Nafeek di Kolombo, Sri Lanka (Foto: timeslive.co.za)

Kolombo (B2B) - Sri Lanka secara bertahap akan menghentikan pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) ke Arab Saudi sebagai pembantu rumah tangga setelah seorang warga Sri Lanka dieksekusi di negara kerajaan itu, kata pemerintah Kolombo Kamis.

Sri Lanka memanggil utusannya untuk Arab Saudi sebagai tanggapan terhadap hukuman pancung Rizana Nafeek pada 9 Januari. TKW itu djatuhi hukuman mati pada 2007 setelah didakwa membunuh bayi majikannya ketika dia sedang menyusu melalui botol, seperti dilansir Global Post.

Pemerintah menyatakan pihaknya akan menaikkan usia minimum bagi wanita yang bekerja sebagai pembantu di Arab Saudi menjadi 25 tahun dari usia 21 tahun saat ini.

"Idenya adalah penghentian secara bertahap," kata juru bicara pemerintah Keheliya Rambukwella. "Kami tak bisa menghentikannya segera. Ini proses bertahap dan menaikkan batas usia sebagai bagian dari rencana itu."

Sebanyak sepertiga dari dua juta pembantu asal Sri Lanka yang bekerja di luar negeri berada di Arab Saudi, menurut data Biro Tenaga Kerja Luar Negeri Sri Lanka.

Banyak rumah tangga di Timur Tengah sangat bergantung pada para pekerja domestik dari negara-negara Afrika dan Asia Selatan.

Dalam beberapa kasus, para pembantu rumah tangga menyerang anak-anak majikan setelah mereka sendiri mendapat perlakuan kasar. Dalam kasus Nafeek, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan leher bayi perempuan itu dicekik setelah terjadi perselisihan antara Nafeek dan ibu sang bayi itu.

Colombo -  Sri Lanka will gradually stop allowing women going to Saudi Arabia to be housemaids after a Sri Lankan was executed in the country over the death of an infant in her care, the Colombo government said on Thursday.

The Indian Ocean island nation recalled its envoy to Saudi Arabia in response to the beheading on January 9 of Rizana Nafeek, who was sentenced to death in 2007 accused of killing her employer´s daughter while she was bottle-feeding.

The government said it would raise the minimum age for female domestic workers to be eligible to seek employment in Saudi Arabia to 25 years from the present 21 with an eye on eventually stopping such employment altogether.

"Gradual phase-out is the idea," said government spokesman Keheliya Rambukwella. "We can´t stop it overnight. It´s a gradual process and increasing the age limit is part of that."

A third of the two million Sri Lankan maids working abroad are in Saudi Arabia, according to the country´s foreign employment bureau.

 Many households in the Middle East are highly dependent on housemaids from African and South Asian countries.

In some cases of reported domestic abuse, maids have attacked the children of their employers after they were mistreated themselves. In the case of Nafeek, the Saudi Interior Ministry said, the infant was strangled after a dispute between her and the baby´s mother.