Valentine Day, Waspadai Hadiah Permen Karet dari Kekasih

Valentine´s Day, Refuses Bubblegum Given by Boyfriend

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Valentine Day, Waspadai Hadiah Permen Karet dari Kekasih
Foto: istimewa

KABAR permen karet yang mengandung perangsang libido wanita. Berita tersebut tentu menghadirkan kecemasan tersendiri bagi orangtua yang memiliki anak usia remaja atau ABG. Alih-alih mengkonsumsinya, para orangtua, terutama yang memiliki anak perempuan, takut anaknya menjadi korban atas “keganasan” permen tersebut.

Permen cinta, begitulah permen itu dikenal. Permen tersebut bukan hanya beredar di pasaran, melainkan juga sudah dijual di situs-situs online. Ciri-ciri permen tersebut menggunakan bahasa Cina dengan bentuk kemasan seperti permen karet biasa. Kendati tulisannya menggunakan huruf Cina, tidak menutup kemungkinan sebenarnya pembuatannya berada di Indonesia. Bisa saja tulisan tersebut hanya mengecoh aparat keamanan.

Produk tersebut dikategorikan ilegal dan berbahaya. Tak perlu menunggu lama untuk melihat reaksinya, hanya dalam waktu 10 menit hingga 20 menit sudah nampak reaksinya, mendorong hasrat seksual yang tak terkendali.

Pengedarnya, bisa dijerat hukum pidana sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku. Sedangkan masyarakat, diimbau berhati-hati dan tidak mengkonsumsi produk tersebut.

Satu kotak permen peningkat gairah seksual ini harganya Rp 75.000. Namun, ada juga distributor yang menjual Rp 125.000 hingga Rp 150.000 per kotak.

Agen penjual permen karet tersebut biasanya hanya menjual kepada orang-orang yang sangat mereka kenal. Tentu, agar rahasianya tidak terbongkar.

Meski permen tersebut hanya dikhususkan bagi kalangan suami-istri, bukan tidak mungkin permen karet “cinta” tesebut marak dikonsumsi di kalangan remaja. Pasalnya, kebanyakan remaja suka sekali mengkonsumsi permen karet. Inilah yang membuat masyarakat merasa was-was. Apalagi, saat ini menginjak bulan Februari, bulan perlambangan cinta pada kalangan anak muda: Valentine Day yang akan jatuh pada 14 Februari nanti.

Menurut keterangan Polri, wilayah Jawa Timur (Surabaya dan sekitarnya) permen itu sudah banyak beredar. Menurut penelusuran awal, permen tersebut didatangkan dari Jakarta dan pemesan di Surabaya sangat tinggi.

NEWS about chewing gum that contains content of a woman's libido is certainly made anxious parents who have a teenager , especially girls. Naturally worried children became victims of the 'ferocity' the chewing gum.

Candy love, that candy is known. Chewing the not only the market, but also sold on online sites. The characteristics of candy, using the Chinese language were packed like chewing gum. Although the packaging bearing the Chinese letter, it is possible the actual manufacturing in Indonesia. It could be writing is intended to outwit the security forces.

Products are categorized illegal and dangerous. No need to wait long to see his reaction, just 10 minutes to 20 minutes is visible reaction, encouraging unbridled sexual desire.

Issuer, may be charged in accordance with the criminal law applicable legislation. The community are encouraged to be careful and not take the stuff.

Issuer, may be charged in accordance with the criminal law applicable legislation. The community are encouraged to be careful and do not consume the product.

A box of candy enhancing sexual arousal costs Rp 75,000. However, there are also distributors who sell Rp 125,000 to Rp 150,000 per box.

Chewing gum realtors the usually only sold to people which they are familiar. Of course, that secret was not revealed.

Although candy is only reserved for the husband and wife, it is not impossible Chewing gum "love" is rampant among teenagers consumed. The reason is, most teenagers love to eat Chewing gum. This is what makes people feel anxious. Moreover, this time stepping in February, the month of symbolism in love with young people: Valentine's Day which will fall on 14 February.

According to the Police, East Java (Surabaya) there are plenty of candy. According to the initial search, the candy came from Jakarta and Surabaya buyer is very high.