Solar Impulse 2, Pesawat Bertenaga Surya Mendarat Darurat di Jepang
Solar Impulse 2 Grounded in Japan on Its Way to Hawaii
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
PESAWAT tanpa bahan bakar minyak melainkan hanya dari tenaga matahari, Solar Impulse 2 melakukan penerbangan sejauh 5.079 mil ke Hawaii dari Bandara Internasional Lukou di Nanjing, Cina, pada Minggu dini hari.
Pilot Andre Borschberg, 62, dan Bertrand Piccard, 57, secara bergantian menerbangkan pesawat buatan Swiss ini.
Namun cuaca buruk di Jepang telah memaksa untuk mendarat darurat, pesawat hemat energi buatan Swiss, adalah pesawat bertenaga surya pertama yang mampu terbang siang dan malam.
Solar Impulse 2 telah terbang keliling dunia sejauh 22.000 mil pada Maret, setelah lepas landas dari Abu Dhabi dan mendarat dengan aman di Oman dalam waktu 12 jam dan kemudian melanjutkan penerbangan sejauh 250 mil, seperti dilansir MailOnline.
POWERED by the rays of the sun alone, Solar Impulse 2 took off for the 5,079 mile flight to Hawaii from Lukou International Airport in Nanjing, China, early on Sunday (above).
Pilot Andre Borschberg, 62, and Bertrand Piccard, 57, have been taking turns flying Swiss plane.
But bad weather in Japan has forced it to land, Swiss-built, it is the first solar-powered aircraft that can fly both day and night.
It began its 22,000-mile round-the-world trip in March, taking off from Abu Dhabi and landing safely in Oman 12 hours and 250 miles later.
