Senyuman Sebelum Ajal Menjemput di Balon Udara yang Jatuh di Mesir

Smiling Before Hot-Air Ballon which Crashed in Egypt

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Senyuman Sebelum Ajal Menjemput di Balon Udara yang Jatuh di Mesir
Foto dari kiri ke kanan: Joe Bampton and Suzanna Gyetvai di sebelah turis asal Asia, senyuman sebelum lepas landas dan Michael Zennie bersama mendiang istrinya, Yvonne (Foto: The Sun)

WAJAH mereka menunjukkan emosi yang mungkin tidak bisa Anda tebak ketika sekelompok wisatawan akan memulai petualangan mendebarkan yang berakhir tragis.

Ada yang tersenyum dan melambaikan tangan, sementara yang lain tampak khawatir saat mereka bersiap mengudara dalam balon terbang untuk melintasi Lembah Raja-raja Mesir.

Beberapa menit kemudian, balon udara itu meledak dan meluncur ke tanah, menewaskan hampir seluruh penumpang dan hanya dua yang selamat dari 21 penumpang di dalamnya.

Rekaman video muncul kemarin, Jumat (1/3)  yang memperlihatkan kesiapan mengudara, yang direkam penyelenggara wisata untuk dijual kepada penumpang balon terbang setelah mendarat.
Rekaman ini diharapkan akan dilihat oleh investigator kecelakaan penerbangan Mesir.

Seorang juru kamera untuk Sky Cruise merekam kelompok wisatawan di hotel mereka, Selasa pukul 5 pagi untuk mengikuti atraksi ´dream flight´ melintasi Lembah para Raja dekat Luxor, Mesir.

Michael Rennie - satu-satunya turis yang selamat dari balon terbang maut - tampak tersenyum mengenakan bandana oranye di sisi istrinya, Yvonne, 48.

Pasangan dari dari Perth, Skotlandia, terlihat merokok untuk meredakan ketegangan sebelum menempati tempat duduk masing-masing.

Pada satu titik Rennie, 49, petunjuk bahwa ini adalah penerbangan kedua saat ia berkata kepada kamera: "Ronde kedua ... kita akan terbang lagi."

Beberapa menit kemudian, terjadi kebakaran yang diperkirakan berasal dari pipa tungku gas sehingga balon meledak dan kemudian jatuh ke bumi.

Sementara Mr Rennie dan pilot Momen Murad Momen, 29, sempat melompat menyelamatkan diri dari ketinggian tiga meter dari tanah dan balon meluncur jatuh dari ketinggian hampir 300 meter di atas permukaan tanah.

Semua orang di balon udara, termasuk istri Rennie, meninggal ketika mencoba melompat dari balon udara atau tewas terbakar dalam reruntuhan balon yang terbakar.
Rennie hanya bisa menonton malapetaka di depan matanya seraya berteriak:  "Istri saya, istri saya!"

Dia kemudian menggambarkan istrinya sebagai pasangan sejati maupun sebagai teman, bahu saya untuk menangis. Dia adalah dunia saya."

Pekerja industri konstruksi, yang hanya mengalami luka ringan, dijadwalkan kembali ke negaranya, Jumat (1/3) setelah tiga malam dirawat di sebuah rumah sakit Kairo, yang gambarnya juga tampil di rekaman.

Beberapa gambar menunjukkan korban melambaikan tangan ketika balon lepas landas.

Berdiri di samping Rennies adalah penilai lelang di London, Joe Bampton, 40, yang juga tewas bersama pacarnya Suzanna Gyetvai, 34.

Pasangan, keduanya juga seniman, yang digambarkan oleh tetangga mereka di Clapham, London selatan, sebagai ´pasangan yang tenang dan menyenangkan.´
Sebuah penyelidikan sedang dilakukan oleh otoritas Mesir dan semua penerbangan balon dilarang terbang.

Ahmed Mohamed Al Yaman, wakil jaksa penuntut umum di Luxor yang bertugas menyelidiki insiden itu, mengatakan: "Penyidik sedang mencari bukti kerusakan teknis dari tabung gas yang digunakan."

"Tampaknya kemungkinan gas sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut."

Istri Rennie bergabung dengan departemen radiologi dari Perth Royal Infirmary sebagai pejabat yang diperbantukan pada Juni 2006.

Manajer Radiologi, Douglas Mitchell mengatakan: "Kami terkejut pada tragedi itu atas tewasnya Yvonne.

"Dia adalah seorang rekan tercinta yang menikmati pekerjaannya dan kematiannya yang tragis memiliki dampak besar pada kami semua yang mengenalnya dan pernah bekerja sama dengan mendiang."

Mr Bampton dan Miss Gyetvai keduanya bekerja di Lots Road Auctions di Chelsea.

Mereka digambarkan oleh tetangga mereka sebagai ´pasangan yang damai dan menyenangkan.´

Bampton berasal dari Merseyside sebelum pindah ke London untuk menjadi pakar penilai produk karpet dan sejenisnya.

Kekasihnya berasal dari Hungaria juga dikenal sebagai artis dengan nama, Zsi Chimera.

THEIR faces show the mixed emotions you might expect in a group of tourists about to embark on a thrilling holiday adventure.

Some smile and wave, while others look apprehensive as they prepare to take to the skies in a balloon over Egypt’s Valley of the Kings.

Minutes later, the craft was to explode and crash to the ground, killing all but two of the 21 people on board.

Video footage emerged yesterday of the preparations for the ill-fated trip, which was recorded by the flight organisers to sell to passengers as a souvenir.

It is expected to be viewed by accident investigators.

A cameraman for Sky Cruise captures the bleary-eyed group after they were collected from their hotels at 5am on Tuesday for their ‘dream flight’ over the Valley of the Kings near Luxor.

Michael Rennie – the only tourist to survive the accident – smiles in an orange bandana next to his wife Yvonne, 48.

The pair, from Perth, Scotland, are seen smoking to calm their nerves before taking their seats.

At one point Mr Rennie, 49, hints that this is his second flight as he says to the camera: ‘Round two... here we go again.’

Minutes later, a fire started when a rope is thought to have sliced through a gas burner pipe, sending the balloon soaring, then plummeting to earth.

While Mr Rennie and pilot Momen Murad, 29, were able to leap to safety from 10ft in the air, the balloon then lurched to more than 1,000ft.

Everybody else on board, including Mrs Rennie, died as they either leapt from the burning craft or perished in the blazing wreckage on the ground.

Mr Rennie could only watch the disaster unfold as he screamed ‘My wife, my wife!’

He later described his wife as his ‘rock, my friend, my shoulder to cry on. She was my world’.

The construction industry worker, who suffered only minor injuries, was due to fly home yesterday after three nights in a Cairo hospital as pictures also emerged alongside the footage.

Some images show the victims waving goodbye as the balloon lifts off.

Standing by the Rennies are London auction valuer Joe Bampton, 40, who also died along with his girlfriend Suzanna Gyetvai, 34.

The pair, both artists, were described by their neighbours in Clapham, south London, as ‘a quiet, lovely couple’.

An investigation is underway by Egyptian authorities and all balloon flights have been grounded.

Ahmed Mohamed Al Yemeni, Luxor’s deputy public prosecutor  who is in charge of investigating the incident, said: ‘Investigators are searching for evidence of a technical malfunction of a gas canister used.

´It appears likely the gas was largely responsible for the accident.’

Mrs Rennie joined the radiology department of Perth Royal Infirmary as an appointments officer in June 2006.

Radiology manager Douglas Mitchell said: ‘We are in shock at the sudden and tragic loss of Yvonne.

‘She was a much-loved colleague who enjoyed her job and her tragic passing has had a huge impact on all of us who knew and worked with her.

Mr Bampton and Miss Gyetvai both worked for Lots Road Auctions in Chelsea.

They were described by their neighbours as ‘a quiet, lovely couple’.

Mr Bampton was originally from Merseyside before moving to London to become an expert valuer of rugs and carpets.

His Hungarian-born partner was also known by her artist name, Zsi Chimera.