Polisi Kolombia Sita 7,7 Ton Marijuana
Colombian Police Seize 7.7 Tons Marijuana
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
Bogota (B2B) - Polisi Kolombia menyita lebih dari 7,7 ton marijuana yang diduga milik gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), kata pemerintah.
Pihak berwenang mengatakan polisi menemukan 158 paket yang diperiksa positif sebagai kanabis di dalam dua truk yang dihentikan di pintu tol.
Pemberontak FARC dilaporkan berencana menyebarkan marijuana tersebut di Ibu Kota Kolombia, Bogota, tempat pemerintah menyatakan mereka sudah mencegah penjualan narkotika bernilai 14 miliar peso Kolombia (sebanyak 7,6 juta dolar AS).
"Banyaknya narkotika tersebut berkaitan dengan kekurangan di Bogota sebagai hasil dari operasi kuat dan terkoordinasi oleh polisi terhadap pengecer utama marijuana di kota itu," kata pemerintah sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Polisi juga melucuti laboratorium pemrosesan kokain di desa Barbacoas di Departemen Narino di bagian barat-daya Kolombia. Laboratorium itu, milik satu faksi FARC, memiliki kapasitas pemrosesan sebanyak dua ton kokain per bulan, kata beberapa pejabat.
Pemberontak tersebut diduga mengandalkan penjualan narkotika untuk mendanai sebagian operasi gerakan mereka, kebanyakan dengan menarik bayaran dari produsen dan pedagang kokain.
Bogota - Colombian police have seized more than 7.7 tons of marijuana that allegedly belonged to Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) insurgents, authorities said.
Police found 158 packages that tested positive for cannabis in two trucks stopped at a toll booth, authorities said.
The FARC rebels reportedly planned to distribute the marijuana in Colombia's capital, where authorities said they already have prevented the sales of 14 billion Colombian pesos' (about 7.6 million U.S. dollars) worth of drugs.
"The large quantity corresponds to the shortage in Bogota as a result of the strong and coordinated police operations against the city's main marijuana retailers," authorities said.
Police also dismantled a cocaine processing laboratory in rural Barbacoas, in Colombia's southwest Narino department. The lab, which belonged to a FARC faction, had the capacity of processing about 2 tons of cocaine per month, officials said.
The rebels are believed to rely partly on the drug trade to fund their movements, mostly by taxing Colombia's cocaine producers and traffickers.
