Lagi, Napi Asing dari AS Buron dari Lapas Kerobokan Bali

American Man, 32, on the Run after Escaping Prison in Bali

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Lagi, Napi Asing dari AS Buron dari Lapas Kerobokan Bali
Foto: MailOnline

POLISI memburu seorang pria Amerika yang buron dari penjara yang padat di Bali dengan cara memotong jeruji besi di plafon.

Christian Beasley, yang ditahan karena dicurigai menjual narkotika namun belum dihukum, melarikan diri sekitar pukul 4.10 pagi waktu setempat dengan memotong sebuah lubang melalui jeruji besi di plafon dan kemudian melompati tembok setinggi 20 kaki di belakang penjara.

Beasley ditangkap pada Agustus di sebuah kantor pos di kawasan wisata Kuta Bali dengan sebuah paket berisi ganja 5,7 gram.

Ini adalah pelarian kedua dari narapidana asing di penjara Kerobokan tahun ini. Penjara yang sesak itu berlokasi sekitar 9,6 km dari pantai wisata utama di kawasan Kuta, dan sering menampung warga asing yang menghadapi tuduhan terkait narkoba.

"Diperkirakan tahanan itu berhasil lolos ... dengan memotong jeruji besi di atas langit-langit," kata Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta, tanpa memberikan rincian bagaimana Beasley lolos tanpa terdeteksi.

Beasley, 32, dari California, diyakini telah menggunakan tali untuk turun ke dinding sebelum melewati tembok penjara di kawasan penjara yang sedang direnovasi.

Polisi telah menanyai saksi dan penjaga dan sedang memburu Beasley, kata Hananta.

Buronan asal Amerika lainnya, Paul Anthony Hoffman, 57, ditangkap saat mencoba melarikan diri, kata kepala polisi tersebut.

Orang terdekat Beasley dan Hoffman tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah penjaga penjara terlibat dalam pelarian tersebut, kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali Surung Pasaribu.

Dia juga mengatakan keterbatasan jumlah sipir penjara, yang dibangun untuk menampung sekitar 300 orang namun kini dihuni oleh 1.600 narapidana.

Itu adalah pelarian kedua dari penjara di ibukota Bali, Denpasar, sejak Juni, saat narapidana dari Australia, Bulgaria, India dan Malaysia kabur melalui terowongan yang berada sekitar 12 meter di bawah tembok penjara.

Warga India dan Bulgaria ditangkap segera setelah di negara tetangga Timor Leste, namun Shaun Edward Davidson dari Australia dan Malaysia Tee Kok King masih buron.

Davidson telah mengejek pihak berwenang dengan mengatakan bahwa dia menikmati kehidupan di berbagai belahan dunia, melalui status yang diunggah di Facebook.

Kerobokan telah menempatkan sejumlah narapidana obat asing yang terkenal, termasuk wanita Australia Schappelle Corby, yang dihukum 12 sampai satu setengah tahun karena menyelundupkan narkoba telah mendapat perhatian besar dari media.

Indonesia telah mengeksekusi beberapa terpidana mati narkoba dalam beberapa tahun terakhir.

Penjara di Indonesia sering kali penuh sesak - sebagian disebabkan oleh perang terhadap obat-obatan yang dipimpin oleh pemerintah Presiden Joko Widodo, yang telah menyebabkan lonjakan jumlah orang yang dipenjara.

Hingga Juni, Kerobokan menampung 1.378 narapidana, lebih dari empat kali kapasitas yang direncanakan sebanyak 323 orang, menurut data pemerintah.

Buron dari penjara kerap terjadi di lembaga pemasyarakatan Indonesia, dan tengah melakukan penyelidikan atas buronnya narapidana dari sebuah penjara di Sumatera, seperti dilansir MailOnline.

INDONESIAN police are hunting for an American man who escaped Monday from an overcrowded prison in Bali by cutting through steel bars in the ceiling.

Christian Beasley, who was being held on suspicion of selling narcotics but hadn't been sentenced, escaped around 4.10am local time by cutting a hole through steel bars in the ceiling and then jumping over a 20-foot-high wall behind the prison. 

Beasley was arrested in August at a post office in the Kuta tourist area of Bali with a package containing 5.7 grams of hashish.

This is the second breakout of foreign inmates at the Kerobokan prison this year. The overcrowded jail is about six miles from the main tourist beaches in the Kuta area, and often holds foreigners facing drug-related charges. 

'It is thought that the prisoner escaped ... by cutting through the steel bars above the ceiling,' Badung Police chief Yudith Satria Hananta said in a statement, without giving details of how Beasley escaped without being detected.

Beasley, 32, from California, is believed to have then used a rope to climb down a wall before getting over a perimeter wall in an area being refurbished.

Police have questioned witnesses and guards and are hunting for Beasley, Hananta said.

Another American, Paul Anthony Hoffman, 57, was captured while also trying to escape,the chief said.

Representatives of Beasley and Hoffman could not immediately be reached for comment.

An investigation was underway to determine if prison guards were involved in the escape, said Surung Pasaribu of the local office of the Law and Human Rights Ministry.

He also said there is a shortage of guards for the prison, which was built to accommodate about 300 people but has nearly 1,600 inmates.

It was the second escape from the prison in Bali's capital, Denpasar, since June, when inmates from Australia, Bulgaria, India and Malaysia tunneled to freedom about 12 meters under the prison's walls.

The Indian and the Bulgarian were caught soon after in neighboring East Timor, but Australian Shaun Edward Davidson and Malaysian Tee Kok King remain at large.

Davidson has taunted authorities by saying he was enjoying life in various parts of the world, in purported posts on Facebook.

Kerobokan has housed a number of well-known foreign drug convicts, including Australian Schappelle Corby, whose 12-and-a-half year sentence for marijuana smuggling got huge media attention.

Indonesia has executed several foreign drug convicts in recent years.

The country's prisons are often overcrowded - in part caused by the war on drugs led by the government of President Joko Widodo, which has led to a surge in the number of people locked up.

As of June, Kerobokan housed 1,378 inmates, more than four times its planned capacity of 323, government data show.

Prison escapes are fairly common in Indonesia, which launched an investigation this year after about 350 inmates broke out of a prison on the island of Sumatra.