"Saya Fikir Kami akan Tenggelam," kata Penumpang Lion Air

"We Thought We were Going to Drown," Lion Air Passenger Says

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


"Saya Fikir Kami akan Tenggelam," kata Penumpang Lion   Air
Lion Air yang jatuh di Bali, pilot pesawat M Gazali (kanan atas) dievakuasi dan penumpang yang luka serius (Foto: Mail Online)

LEBIH dari 100 penumpang berhasil menyelamatkan diri, Sabtu (13/4), setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh ke laut, karena mencoba untuk mendarat di lepas pantai Bali.

Saksi mata mengatakan para penumpang tampak ketakutan atas keselamatan mereka dengan menjerit panik saat pesawat Lion Air jatuh tak jauh dari landasan pacu di Bandara Ngurah Rai, dekat Denpasar.

Pesawat, yang membawa 101 penumpang dan tujuh awak, tercebur di laut sehingga harus segera dilakukan pertolongan darurat.

Penumpang yang ketakutan membayangkan kembali ketika mereka berhasil lolos dari pesawat naas tersebut, dengan menunggu di sayap pesawat sampai tim penyelamat datang dalam upaya penyelamatan yang dramatis.

Dewi, seorang penumpang yang menderita luka di kepala akibat kecelakaan tersebut, mencoba mengingat kembali kenangan mengerikan ketika pesawat tercebur ke laut.
"Pesawat itu dalam posisi akan mendarat ketika tiba-tiba saya melihat semakin dekat ke laut, dan akhirnya tercebur di laut," kata Dewi seperti dikutip Mail Online.

"Semua penumpang berteriak panik karena takut mereka akan tenggelam. Saya meninggalkan barang-barang saya dan pergi ke pintu darurat. Saya keluar dari pesawat dan berenang sebelum penyelamat melompat untuk membantu saya."

Bandara Ngurah Rai dikenal dengan landasan pacunya yang menjorok ke laut baik ketika pesawat tinggal landas maupun landing.

Banyak penumpang melarikan diri melalui pintu darurat yang terbuka setengah jalan sepanjang pesawat dan membuat upaya menyelamatkan diri ke pantai dengan pelampung kuning mengalami kesulitan.

Setelah dievakuasi dari pesawat, mereka dibawa ke terminal bandara untuk perawatan medis.

Petugas bandara mengatakan bahwa beberapa orang terluka dalam kecelakaan itu, tetapi sejauh mana luka-luka mereka tidak diketahui.

Uni Eropa
Mail Online melaporkan, Lion Air saat ini dilarang terbang dengan Uni Eropa karena kekhawatiran atas tingkat keamanannya.

Gambar dari lokasi menunjukkan pesawat jet penumpang dengan ciri khas Singa merah teronggok di laut dengan sebagian badan pesawat sebagian terendam di air dekat batu-batu di ujung landasan.

Pesawat itu patah di bagian punggung - bagian belakang terkulai jauh ke dalam air dan perpecahan besar bisa dilihat di bagian terakhir dari jet.

Penumpang dievakuasi ke bandara sementara polisi dan pejabat penerbangan berusaha untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan sehingga pesawat terhempas ke laut.

Kapolda Bali Arif Wahyunadi mengatakan: "Semua penumpang dan awak telah dievakuasi dari pesawat yang jatuh di laut."

"Mereka dievakuasi ke bandara."

Hingga berita ini diturunkan terdapat 45 penumpang dibawa ke rumah sakit yang berbeda untuk perawatan medis.

I Made Krisna Maharta, seorang petugas penyelamat dan pencarian (SAR) Bali yang mengatakan semua penumpang dan awak kapal yang selamat telah dievakuasi. Dia mengatakan laporan awal menunjukkan terdapat 101 penumpang dan tujuh awak pesawat.

Wahyunadi mengatakan, jet itu berasal dari kota Bandung, kota terbesar ketiga di Indonesia - obyek wisata karena arsitektur kunonya.

Seorang pejabat di bandara internasional Bali mengatakan: "Kami percaya semua penumpang dan awak yang aman. Mereka saat ini sedang dihadiri oleh staf medis, polisi dan pejabat maskapai."

Direktur Transportasi Penerbangan, Kementerian Penerbangan, Harry Bakti Gumay, mengatakan pesawat melampaui landasan pacu dan jatuh ke laut dari ketinggian sekitar 50 meter (55 meter).

Penyebab kecelakaan itu tidak jelas, dan Gumay mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.

"Kami akan tahu apa yang terjadi kemudian tetapi tampaknya melampaui landasan pacu pesawat. Untungnya mendarat di perairan yang dangkal. "

Bali adalah liburan liburan yang populer bagi warga Inggris dan Eropa lainnya yang ingin menghindari cuaca dingin di belahan bumi utara.

Indonesia memiliki catatan buruk bagi kecelakaan udara, banyak perusahaan penerbangan menggunakan pesawat dari tangan kedua atau ketiga yang dibeli setelah negara-negara lain telah selesai masa pakainya.

Bandara Ngurah Rai adalah bandara internasional tersibuk kedua di Indonesia.

Bandara ini dinamai I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawan  Indonesia yang meninggal pada bulan November 1946.

MORE than 100 passengers had a miracle escape today after a plane crashed into the sea as it attempted to land off the coast of Bali.

Eyewitnesses said passengers fearing for their lives screamed in panic as the Lion Air jet fell short of the runway at Ngurah Rai Airport, near Denparsar.

The aircraft, carrying 101 passengers and seven crew members, smashed into the sea prompting a huge rescue effort.

Terrified passengers were pictured fleeing from the stricken plane, with many waiting on its wings as rescuers launched a dramatic rescue effort.

Dewi, a passenger who sustained head wounds in the crash, relived the horrific moment the plane crashed into the water: "The aircraft was in landing position when suddenly I saw it getting closer to the sea, and finally it hit the water."

All of the passengers were screaming in panic in fear they would drown. I left behind my belongings and went to an emergency door. I got out of the plane and swam before rescuers jumped in to help me.'

The airport is known for its runway which extends out into the ocean.

Many of the passengers escaped through emergency doors which opened half way along the fuselage and made their way to the shore in inflatable yellow dinghies.

After being evacuated off the plane, they were taken to the airport terminal for treatment.

Airport officials said that several people were injured in the crash, but the extent of their injuries were not known.

European Union
Lion Air is currently banned from flying with the European Union because of concerns over its safety levels.

Pictures from the scene show the passenger jet with its distinctive red Lion name on the side lying partially submerged in the water near rocks at the end of the runway.

The plane had broken its back - the rear section drooped further into the water and a large split could be seen in the last portion of the jet.

Other passengers milled about at the airport as police and officials attempted to establish what had happened to cause the jet to crash into the sea.

Bali Police Chief Arif Wahyunadi said: 'All passengers and crew have been taken off the aircraft as it lies in the sea.

'They are being attended to at the airport.'

Up to 45 people were taken to several different hospitals for treatment.

I Made Krisna Maharta, an official with Bali's search and rescue agency, said all of the passengers and crew were safely rescued. He said initial reports showed there were 101 passengers and seven crew members aboard the plane.

Mr Wahyunadi said the jet had originated in the city of Bandung, Indonesia's third largest city - a tourist attraction because of its ancient architecture.

An official at Bali's international airport said: 'We believe all the passengers and crew are safe. They are currently being attended to by medical staff, police and airline officials.

The Transportation Ministry's director general of aviation, Harry Bakti Gumay, said the plane overshot the runway and fell into the sea from a height of about 50 meters (55 yards).

The cause of the accident was unclear, and Gumay said an investigation was under way.

'We will know what happened later but it appears the aircraft overshot the runway. Fortunately it has come down in shallow water.'

Bali is a popular holiday getaway for Britons and other Europeans looking to escape the cold northern hemisphere weather.

Indonesia has a bad record for air crashes, many of the airlines using second or third hand aircraft purchased after other countries have finished with them.

Ngurah Rai Airport is Indonesia's second-busiest international airport.

The airport is named after I Gusti Ngurah Rai, an Indonesian National Hero who died in November 1946.

It is not known if any Britons were on board the Lion Air jet.