1.000 Toko Tani Ideal Pangkas Rantai Pasok Tata Niaga Pangan
1.000 Indonesia`s Kiosk Food Ideal for Cut Out Food Supply Chain
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI menargetkan pengembangan 1.000 Toko Tani Indonesia (TTI) di seluruh Indonesia untuk memangkas rantai pasok tata niaga pangan yang menjadi pemicu utama melambungnya harga pangan, sekaligus menaikkan posisi tawar petani dengan pedagang karena Badan Urusan Logistik (Bulog) mendukung penyerapan gabah dan memasarkan produk hasil pertanian melalui Bulog Mart.
"Kementan menargetkan pengembangan seribu Toko Tani tahun ini, menerapkan prinsip dagang dengan penjualan sedikit kali banyak, maksudnya biarlah mendapat untung sedikit tapi mampu menjaring banyak pembeli dan berlangsung terus-menerus, inilah bagian dari disain struktur pasar baru," kata Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman kepada pers di Pasar Organik Jakarta (POJ) tak jauh dari lokasi Car Free Day di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Minggu pagi (8/5).
Konsep yang ditawarkan TTI mirip dengan pola bisnis warga China keturunan di Indonesia yang menerapkan prinsip dagang: lebih baik mendapat untung Rp5 dari 1.000 pembeli ketimbang meraih laba Rp1.000 dari lima pembeli, dan pilihan pertama membuat para pembeli kembali datang untuk berbelanja sementara pilihan kedua akan membuat pembeli jera dan toko pun tutup.
Mentan menambahkan, tujuan dari TTI adalah memberikan kepastian stabilitas serapan, pasoka, dan harga yang menguntungkan petani dan konsumen. Diikuti stabilisasi harga pangan melalui langkah menyeimbangkan margin share antara petani dengan pedagang, sehingga memberi kemudahan akses bagi konsumen terhadap bahan pangan pokok dan strategis.
"Konsep utama Toko Tani adalah menjamin harga pembelian dengan mempertimbangkan keuntungan petani yang wajar dan harga eceran terjangkau di masyarakat," kata Amran Sulaiman.
Menurutnya, hal itu akan meningkatkan gairah petani untuk meningkatkan produksi pangan pokok dan strategis, karena adanya jaminan serapan dan harga pangan yang menguntungkan.
Struktur Pasar Baru
Toko Tani merupakan bagian dari upaya membenahi struktur dan rantai pasok pangan di Indonesia, sementara efek penurunan harga pangan dari operasi pasar di tengah kegiatan Car Free Day tidak serta-merta dapat langsung dirasakan oleh seluruh masyarakat.
"Kementan masih perlu waktu untuk membenahi struktur dan rantai pasok pangan di Indonesia. Butuh waktu tiga tahun untuk membenahi struktur pasar yang sudah terbentuk puluhan tahun, nggak bisa enam bulan atau satu tahun," kata Amran Sulaiman.
Langkah tersebut harus didukung peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pertanian seperti irigasi dan alat mesin pertanian (Alsintan), penyediaan benih unggulan, pupuk untuk meningkatkan produksi pertanian.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Agriculture Ministry targets the development of 1,000 food kiosk (Toko Tani) across Indonesia to cut out food supply chain of food as main trigger of rising food prices, and also increasing farmers´ bargaining position with merchants because the National Logistics Agency (Bulog) to support the purchase of grain from farmers, and support marketing of agricultural products through the Bulog Mart.
"The ministry targets the development of a thousand food kiosk this year, applying the principle of trade to sell as much as possible with sufficient profit," Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman told the press here on Sunday morning (5/8).
The concept is similar to the business model of Chinese descent in Indonesia, by applying the principle of trade: it is better just make a profit of 5 rupiah from 1,000 buyers rather than profit 1,000 rupiah of five buyers, and the first option gives the buyer return shopping while the second option would make the buyer becomes deterrent and the store was closed.
Minister Sulaiman added that the purpose of the store is providing assurance of farmers purchasing grain, supply, and favorable prices for farmers and does not burden the consumer. Followed by the stabilization of food prices through measures to balance margin share between farmers and merchants, providing ease of access for the consumer gets a basic commodities.
"The main concept of Toko Tani are to ensure the purchase price by considering the benefit of farmers reasonable and affordable retail price in the community," he said.
According to him, it will increase the passion of farmers for the increase the production of staple food, because of the guarantee uptake and food prices are favorable.
The New Market Structure
Toko Tani is part of efforts to reorganize the structure and food supply chain in Indonesia, while the effect of decreasing the price of the bazaar activity such as the activity of Car Free Day does not necessarily benefit the entire community.
"The ministry still needs time to reorganize the structure and food supply chain in Indonesia. It took three years to reorganize the structure of the market that has been established for decades, not in six months or a year," Minister Sulaiman said.
These efforts should be supported to increase the quantity and quality of agricultural infrastructure such as irrigation and agricultural machinery, provision of superior seeds, fertilizers to increase agricultural production.
