Cintai Petani, DPR Sepakat Tolak Wacana Impor Beras

National Rice Production Exceeds the Indonesian Govt`s Target

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Cintai Petani, DPR Sepakat Tolak Wacana Impor Beras
DENGAR PENDAPAT: Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin menegaskan penolakan DPR pada rencana pemerintah melakukan impor beras 1 juta ton yang dialokasikan melalui Perum Bulog [Foto: Kementan]

Jakarta [B2B] - Komisi IV DPR RI menolak rencana pemerintah melakukan impor beras 1 juta ton yang dialokasikan melalui Perum Badan Urusan Logistik [Bulog]. Parlemen menilai, penolakan tersebut sesuai dengan tata kelola komoditas pangan nasional yang harus mengutamakan produksi dalam negeri.

"Komisi IV DPR menentang rencana impor beras karena dapat merugikan petani," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin di Jakarta, Senin [15/3].

Menurut Hasan, pemerintah harus berkomitmen melakukan pemenuhan pangan yang terjangkau melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian. 

Dia meminta Perum Bulog meningkatkan sinkronisasi dan kordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, terutama dalam melakukan penyerapan. 

"Kalau serapannya Bulog dilakukan maksimal, maka saya kira persoalan beras akan selesai," tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menilai ketersediaan pangan untuk tahun ini cukup dan tidak perlu melakukan impor. 

Hal tersebut mengacu pada catatan Badan Pusat Statistik [BPS] bahwa produksi beras pada 2020 mencapai 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sekitar 21,46 ribu ton atau 0,07% dibandingkan 2019 sekitar 31,31 juta ton.

"Bulan Mei ini para petani se Indonesia akan melakukan panen raya. Kami meminta keberpihakan kepada petani, agar impor tidak dilakukan selama petani melakukan panen raya," katanya.

Daniel berharap, seluruh pemangku kepentingan harus berkomitmen mengutamakan produk dalam negeri agar masyarakat tidak dipersulit akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry predicts rice production in first quarter of 2021 around 14,54 million tons or increase 3,08 million ton or 26,84% than 2020 around 11,46 million ton, according to senior official of Indonesian Agriculture Ministry.