Impor Beras Ditolak Rektor IPB karena Stok Cukup

National Rice Production Exceeds the Indonesian Govt`s Target

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Impor Beras Ditolak Rektor IPB karena Stok Cukup
DATA BPS: Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria menyarankan justru yang perlunya melakukan langkah strategis menyambut panen raya yang akan memasuki puncak [Foto: Kementan]

Bogor, Jabar [B2B] - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria menegaskan menolak rencana pemerintah melakukan impor beras yang memicu kekhawatiran petani lantaran di tengah masa panen. Pasalnya, sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) stok beras hingga kini masih cukup, sehingga tidak ada alasan untuk membuka kran impor beras.

"Berdasarkan indikator produksi, konsumsi, neraca dan juga indikator harga apalagi kita lihat indikator harga di lapangan cenderung menurun. Memang tidak ada alasan bagi kita melakukan impor beras karena stok cukup," kata Arif Satria di Bogor, Minggu [7/3].

Arif mengungkapkan BPS telah merilis data potensi produksi beras pada Januari hingga April 2021 sekitar 14 juta ton atau naik 26% dibandingkan periode yang sama pada 2020. Panen raya juga berpotensi surplus pada Januari hingga April sekitar 4,8 juta ton beras.

"Panen raya ini bisa memberikan surplus. Yang penting bagi kita adalah bagaimana kita mampu melakukan penyerapan gabah dari para petani," tegasnya.

Rektor IPB menyarankan justru yang perlunya melakukan langkah strategis menyambut panen raya yang akan memasuki puncak. Sinergi antara Kementerian Pertanian RI, Badan Urusan Logistik [Bulog] dan berbagai instansi pun harus dilakukan secara transparansi karena keputusannya sangat penting bagi banyak pihak.

"Begitu impor terjadi, dampaknya akan sangat serius terhadap harga dan itu akan merugikan petani. Saya kira kita harus menghargai petani yang sudah bersusah payah, berjerih payah dan bekerja keras untuk memberikan kepada kita suplai pangan," katanya.

Sebagaimana diberitakan, BPS mencatat produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, naik sekitar 21,46 ribu ton atau 0,07% dibandingkan 2019 sebesar 31,31 juta ton. Adapun potensi produksi periode Januari - April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau naik 3,08 juta ton [26,84%] dibandingkan dengan subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton. 

Bogor of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry predicts rice production in first quarter of 2021 around 14,54 million tons or increase 3,08 million ton or 26,84% than 2020 around 11,46 million ton, according to senior official of Indonesian Statistics Agency.