Kompetensi Siswa, SMK-PP Negeri Kementan gelar Sertifikasi Perkebunan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kompetensi Siswa, SMK-PP Negeri Kementan gelar Sertifikasi Perkebunan
SMKPPN SEMBAWA: Kepala Sekolah Budi Santoso mengatakan Uji Sertifikasi Kompetensi diawali pra asesmen dilanjutkan pengecekan administrasi, pengisian apl 01 dan apl 02, ujian tertulis dan wawancara.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) menyiapkan lulusan Siswa SMK-PP Negeri Sembawa untuk menjadi SDM unggul yang siap masuk dunia kerja. Salah satu caranya, dengan mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang yang dikuasai.

SMK-PP Negeri Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) pada 16-19 Februari 2025.

Sebanyak 63 peserta didik Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) tingkat akhir mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi yang terbagi menjadi dua skema.

Pertama, skema Mandor Pemeliharaan Kelapa Sawit berjumlah 25 peserta dan kedua, Mandor Panen Kebun Kelapa Sawit berjumlah 38 peserta. Sertifikat kompetensi tersebut kelak digunakan sebagai pendamping ijazah yang didapat dari sekolah.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengapresiasi upaya untuk memperluas akses pendidikan vokasi di bidang pertanian. Harapannya kedepan agar generasi muda mengambil peran dalam pembangunan pertanian.

“Kami sangat mendukung program pendidikan vokasi baik pada pendidikan menengah maupun tinggi. Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Kita membutuhkan tenaga kerja yang komten dan siap menghadapi tantangan global,” katanya.

Hal senada dikemukakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti bahwa regenarasi petani muda harus didukung pendidikan berkualitas agar sektor pertanian makin maju dan berdaya saing.

“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan memadai. Sehingga ke depannya para generasi penerus pertanian ini dapat bersaing baik sebagai job seeker maupun job creator,” kata Santi.

Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Sembawa Budi Santoso didampingi ketua TUK Farulian Purba menjelaskan Uji Sertifikasi Kompetensi telah berjalan dengan lancar, 

"Diawali dengan pra asesmen dilanjutkan dengan pengecekan kelengkapan administrasi, pengisian apl 01 dan apl 02, ujian tertulis dan wawancara," katanya.

Budi Santoso mengatakan, keberadaan sertifikat kompetensi sangat penting bagi peserta didik karena merupakan bukti valid seberapa jauh kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dari kompetensi yang mereka kuasai. 

"Sertifikat kompetensi nantinya dapat digunakan sebagai modal dalam pencarian kerja di beberapa Iduka," katanya.

Menurutnya, SMK-PP Negeri Sembawa sebagai institusi pendidikan vokasi Kementan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya.

Farulian Purba mejelaskan skema mandor pemeliharaan yang diujikan meliputi persiapan kerja yang meliputi perencanaan kerja, pengecekan peralatan, briefing tenaga kerja, pengecekan ketersediaan bahan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3H). 

Dilanjutkan dengan proses kerja meliputi penyiangan, pemupukan, pemangkasan (pruning), pengendalian hama dan penyakit, pemeliharaan jalan dan drainase. 

"Setelah tahapan tersebut selesai, mandor kemudian mengevaluasi hasil kerja dan membuat laporan hasil kerja ke asesor," ungkap Farulian.

Sedangkan untuk skema mandor pemanenan, katanya lagi, meliputi persiapan kerja yang meliputi perencanaan panen, pengecekan peralatan, briefing tenaga kerja.

Dilanjutkan dengan proses kerja yang dilakukan dengan prosedur yang sistematis agar hasil optimal dan efisien meliputi pengecekan buah matang, pemotongan tandan buah segar (TBS), pembersihan dan pengumpulan buah, transportasi TBS, pengecekan dan timbangan. 

Setelah tahapan tersebut selesai, mandor kemudian mengevaluasi hasil kerja dari kualitas dan kuantitas buah, efisiensi dna kebersihan kebun dan data dan pelaporan. Kemudian dilanjutkan membuat laporan hasil kerja ke asesor.

"Mandor panen harus memiliki sikap kerja yang baik agar pekerjaan berjalan efektif dan kondusif. Aspek Sikap termasuk menjadi bahan penilaian dalam uji sertifikasi kompetensi ini, meliputi disiplin dan bertanggung jawab, teliti dan jujur, komunikatif dan kooperatif, dan proaktif dalam mengatasi masalah.

Ketua LSP Kementerian Pertanian yang diwakili Andi mengutarakan bahwa pelatihan sertifikasi yang diselenggarakan oleh TUK SMK PP Negeri Sembawa berbasis sertifikasi. 

Hadir sebagai asesor pada kegiatan ini Arief Wicaksono (Pratiksi bidang perkebunan), Syukur (Bapeltan Jambi), Binsar Simatupang (Bapeltan Jambi), Muhammad Taufiqur Rahman (Bapeltan Jambi) dan Sukarji (LPP Yogyakarta).

Dengan demikian, peserta didik bisa menunjukkan sejumlah kemampuan, seperti pengetahuan, keterampilan, serta sikap, dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas sesuai skema sertifikasi.

Setelah melalui serangkaian proses uji sertifikasi kompetensi, Sebanyak 63 peserta uji serifikasi dinyatakan kompeten pada bidang Perkebunan. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.