Toko Tani BKP Kementan Gelar Pasar Murah di Tiga Titik Utama Jabodetabek
Indonesian Govt Develop Food Stores as Stabilizer of Staple Goods Prices
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok khususnya beras, cabai merah, dan bawang merah di Jabodetabek, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI mengerahkan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk menggelar pasar murah di Pasar Lenteng Agung dan Pasar Pondok Labu di Jakarta Selatan dan Pasar Depok Jaya, Kota Depok pada Rabu (23/3).
BKP Kementan membeli ketiga komoditas tersebut langsung dari petani sehingga dapat memotong rantai pasok yang kerap memicu lonjakan harga, kemudian TTI menjualnya kepada konsumen di ketiga pasar tersebut dengan harga terjangkau seperti beras Rp7.500, cabai merah Rp8.000 per tiga ons, da bawang merah Rp10.000 per tiga ons.
Kepala BKP Kementan, Gardjita Budi mengatakan tujuan dari pasar murah untuk menyerap beras hasil produksi petani, yang dibeli dengan harga yang pantas sehingga petani mendapatkan keuntungan yang layak, pedagang pun memperoleh keuntungan yang wajar sementara konsumen tidak dibebani lonjakan harga akibat panjangnya rantai pasok.
"Kami berharap harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, dan bawang merah kembali stabil. Petani maupun pedagang dan konsumen pun senang, yang penting everybody happy," kata Gardjita Budi.
Jakarta (B2B) - Indonesia´s Food Security Agency of the Agriculture (BKP) develop the grocery stores, called to Toko Tani Indonesia (TTI) to overcome fluctuations the price of staple goods such as rice, chili, and shallots in Jakarta, by holding a bazaar in Lenteng Agung Market and Pondok Labu Market of South Jakarta and Depok Jaya Market of Depok city, according to a senior official on Wednesday (3/23).
Those commodities are bought from farmers by the BKP to cut supply chain which often trigger a price increase, then TTI sell to consumers at affordable prices such as rice to 7,500 rupiah per kg, red chili 8,000 rupiah per three ounces, and shallots 10,000 rupiah per three ounces.
Head of the BKP, Gardjita Budi said the goal of the bazaar to buy rice from farmers at a reasonable price so that farmers get decent profit, and the traders gets a reasonable profit while consumers are not burdened with rising prices because the supply chain.
"We expect the prices of of basic necessities, especially rice, chili, and shallots will be stable. Farmers and traders and consumers were happy, which is important everybody happy," Mr Budi told reporters here on Wednesday.
