Penguatan BPP, `Agriculture War Room` Koordinasi KonstraTani hingga Kecamatan
Indonesian Govt Developing the Agriculture War Room for Data Accuracy
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Badung, Bali [B2B] - Pemerintah Provinsi Bali, terutama Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan [PTPHP] mendukung dan mengapresiasi kebijakan utama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL], membangun pertanian melalui koordinasi balai penyuluhan pertanian [BPP].
BPP berperan sebagai tulang punggung [backbone] dari Agriculture War Room [AWR] di Kementerian Pertanian RI, yang diigagas Mentan SYL sebagai pusat pengendalian dan pemantauan kinerja ´locus pertanian berbasis kecamatan´ di bawah koordinasi Sistem Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KonstraTani] di Jakarta ke provinsi/kabupaten/kota hingga kecamatan melalui revitalisasi peran BPP.
"Pemprov Bali mendukung penuh kebijakan Kementan mengembangkan KonstraTani untuk memberdayakan peran penyuluh pertanian di bawah koordinasi BPP," kata Kepala Dinas PTPHP Pemprov Bali, Ida Bagus Wisnuardhana usai ´serah terima berita acara´ verifikasi dan validasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian [Simluhtan] dengan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusast Penyuluhan Pertanian - Pusluhtan BPPSDMP, Leli Nuryati di Denpasar, Bali pada Kamis [31/10].
Menurutnya, saat ini di seluruh Provinsi Bali terdapat 549 orang penyuluh terdiri atas 407 penyuluh PNS dan 42 tenaga honorer [THL-TBPP]. Mereka membina 10.827 Poktan, 965 Gapoktan dan 69 kelompok ekonomi petani [KEP]. Namun jumlah penyuluh belum sebanding dengan jumlah desa. Idealnya, satu desa satu penyuluh mengingat total jumlah desa di Bali mencapai 715 desa, atau masih kurang 166 penyuluh.
"Kegiatan Verval Simluhtan oleh Pusluhtan, kami nilai sejalan dengan Kostra Tani berbasis BPP di kecamatan yang digagas Mentan yang baru, sehingga diketahui pasti data kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan dari tingkat provinsi hingga kecamatan," kata IB Wisnuardhana.
Tampak hadir Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian - Pusluhtan, I Wayan Ediana sebagai pengendali kegiatan Verval dan Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan, Septalina Pradini selaku koordinator lapangan [Korlap] Verval SimLuhTan didukung sejumlah staf Informasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan; dan Penyuluh Senior BPTP Bali, Alit Artha Wiguna serta sejumlah kepala dinas pertanian kabupaten maupun kepala bidang penyuluhan pertanian dari kabupaten/kota di Bali dan Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, Welly Nugraha.
Kostra Tani dan BPP
Kostra Tani dikembangkan Mentan SYL untuk meningkatkan peran penyuluh pertanian yang bergerak dan bekerja tak ubahnya pasukan komando pasukan khusus [Kopassus] terdiri atas penyuluh PNS, THL-TBPP, swasta dan swadaya. Fokus pada bidang tugas masing-masing seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, pengawas organisme pengganggu tanaman [POPT] termasuk pengawas benih, bibit hingga petugas data.
"KonstraTani harus didukung penyuluh yang kuat dan trengginas seperti halnya pasukan Kopassus, itu yang menjadi goal dari Mentan mewujudkan target dari Presiden Joko Widodo," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, KonstraTani yang merupakan implementasi dari penguatan BPP di kecamatan akan disokong oleh sinergi dan koordinasi KonstraTani daerah di tingkat kabupaten/kota; KonstraTani wilayah di tingkat provinsi dan KonstraTani nasional di tingkat pusat, Kementerian Pertanian RI di Jakarta.
"Penguatan peran BPP di kecamatan akan diperkuat tugas dan fungsinya melalui dukungan prasarana dan sarana khususnya teknologi informasi seperti internet plus kapasitas ketenagaan yang akan di-support penuh oleh Kementan," kata Dedi Nursyamsi.
Mentan SYL menegaskan bahwa locus pertanian adalah kecamatan, maka data-data pertanian setiap kecamatan harus tersedia di Kostra Tani, khususnya dari hasil Verval Simluhtan sehingga Mentan dan seluruh eselon satu Kementan bekerja bahu-membahu mendukung BPP mewujudkan swasembada pangan.
"Mentan SYL ke depan akan mengetahui pasti tentang standing crop dari tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Tingkat produktivitas, serap gabah, luas tanam dan lainnya, sehingga mudah diketahui kebutuhan luas tanam hingga realisasi panen untuk menyimpulkan ketersediaan pangan," kata Dedi Nursyamsi. [Liene]
Denpasar, Bali [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo will optimize the role of agricultural extensionists at the sub-district level across the country, which is controlled and monitored through the War Room in the Jakarta ministry office.