Suplai Cabai, SMKPP Kementan Dukung Ketersediaan Kebutuhan Pokok
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] – Dalam menjamin ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menerjunkan jajarannya untuk memantau ketersediaan bahan pangan pokok selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
“Saya pantau terus perkembangan stok dan harga pangan pokok setiap minggunya. Semua pejabat saya harus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan, pantauan ketersediaan bahan pokok sebagai upaya mendeteksi atau peringatan dini [early warning system/ews] stok pangan nasional.
“Kami telah membentuk satgas pangan nasional. Salah satunya di wilayah Sumatera Selatan,” kata Dedi.
SMK PP Negeri Sembawa, sebagai salah satu UPT Pendidikan Kementan juga mendapatkan mandat untuk memonitor ketersediaan, kebutuhan, dan harga komoditas pangan di enam kabupaten yang ada di Sumatera Selatan.
“Kami berkolaborasi antara Kementan dengan pemerintah daerah terkait untuk memonitoring ketersedian dan harga bahan pokok, pergerakan harga pangan pun kami pantau terus,” ujar Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni.
Tak hanya itu, SMKPPN Sembawa juga ikut membantu mengisi ketersediaan bahan pokok, salah satunya cabai. Cabai menurut Peraturan Presiden [Perpres] nomor 59 tahun 2020 merupakan salah satu kebutuhan pokok dan barang penting dari hasil pertanian.
Cabai hibrida Pelita dari Panah Merah, menjadi benih pilihan yang di budidayakan di lahan milik SMKPPN Sembawa.
Di bawah bimbingan Ujang Junaidi sebagai guru mata pelajaran pembiakan tanaman jurusan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura [ATHP], siswa diajarkan budidaya tanaman cabai rawit Pelita.
“Kami melakukan budidaya cabai didalam screen house, menggunkan media bekas yang sebelumnya ditanami melon, populasinya hanya sebanyak 300 polibag, dengan irigasi tetes dan kondisi yang aman dari gangguan hama penyakit jadi pertumbuhannya sangat baik” ujar Ujang Junaidi.
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
