Bawang Merah Bima Rp8 Ribu per Kg, Petani Dapat Bonus Benih Gratis

Shallot Farmers Gets Bonuses from Minister

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bawang Merah Bima Rp8 Ribu per Kg, Petani Dapat Bonus Benih Gratis
Mentan Andi Amran Sulaiman berbincang dengan petani bawang di Kabupaten Bima, NTB (Foto: Humas Kementan/Abiyadun)

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengaku surprise mendapati harga bawang merah di tingkat petani di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat hanya Rp8 ribu per kg, dan menyatakan gusar terhadap ulah para pedagang di Jakarta yang mematok harga hingga Rp40 ribu per kg.

Kejutan yang menggembirakan menteri dari Presiden RI Joko Widodo ini ditemuinya usai panen raya bawang merah dalam rangkaian kunjungan kerjanya di NTB pekan lalu. Di Desa Jia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Menteri Amran mendapati harga bawang merah hanya Rp8 ribu per kg di tingkat petani.

"Harga bawang dari sini hanya Rp 8.000 per kg.  Seenaknya saja dijual di Jakarta Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kg, ini yang harus kita pangkas rantai pasoknya," kata Amran Sulaiman.

Menteri Amran berada di Kabupaten Bima, NTB didampingi Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Spudnik Sudjono; Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu Suparyono; Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bima, Mokhlis, Bupati Bima, Syafrudin HM Nur; Kepala Badan Kordinasi Penyuluh Pertanian Provinsi NTB, Husnanidianty Nurdin; Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Hartinah Bada, Kepala Bulog Divre NTB, Muhammad Sigit TM, dan Kepala Hubungan Masyarakat Kementan, Marihot H Panggabean.

Menurut Mentan, lahan yang siap dipanen di Bima mencapai 105 hektar dengan produktivitas sekitar 14 ton per hektar, dan komoditas yang dipanen adalah bawang dari varietas supercross.

Jakarta (B2B) - The Indonesia´s Agriculture Minister,  Andi Amran Sulaiman admitted surprise found shallot price is only 8,000 rupiah per kg in Bima district of West Nusa Tenggara province, and expressed upset against the traders in Jakarta who fix the price to 40,000 rupiah per kg.

Exhilarating fact for the minister of President Joko Widodo revealed after shallot harvest of his working visit in West Nusa Tenggara (NTB) last week. In the Jia village of Sape subdistrict, Bima district, Minister Sulaiman found shallot prices only 8,000 rupiah per kg at the farm level.

"The price of onions from here is only 8,000 rupiah per kg. Traders in Jakarta sell until 40,000 rupiah per kg, we have to cut the entire supply chain," he said.

Minister Sulaiman was in Bima accompanied by Director General of Horticulture, Spudnik Sudjono; Procurement Director of Indonesian Logistics Agency, Wahyu Suparyono; Head of Bima Agriculture Offices, Mokhlis, Bima Regent, Syafrudin HM Nur; Head of Agricultural Extension Coordination Agency of NTB, Husnanidianty Nurdin; Head of Food Security Agency of NTB, Hartinah Bada, Head of Logistic Agency West Nusa Tenggara Division, Muhammad Sigit TM, and the Head of Public Relations the Agriculture Ministry, Marihot H Panggabean.

According to him, land ready for harvest in Bima reached 105 hectares, with the productivity of 14 tons per hectare of shallots varieties supercross.