Industri Digital 4.0, Corona Dobrak Kelindan Rantai Pasok Pangan di Bali
Indonesian Agriculture Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Denpasar, Bali [B2B] - Bocah balita di seluruh dunia kini ikut sekolah online. Generasi kolotnial mahfum pada marketplace seperti halnya kaum milenial. Begitu pula kaum ibu, mulai terbiasa belanja sayur dan lauk-pauk via online. Fitur video call di smartphone lebih berguna untuk sekolah/kuliah ketimbang cuma untuk pacaran. Baca buku online pun terbiasa lantaran larangan keluar rumah demi memutus mata rantai penyebaran Corona.
Ketika kondisi ini berakhir, perilaku masyarakat berubah. Sebagian dari mereka baru pertama kali belanja online, sekolah online dan kerja online. Seiring waktu, mereka akan terbiasa dan melakukannya terus-menerus. Tanpa disadari virus mematikan tersebut ´mengantarkan kita´ lebih mudah memasuki industri digital 4.0. Tua dan muda memiliki peluang sama. Kolotnial maupun milenial.
Instruksi Presiden RI Joko Widodo dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] mewajibkan warga diam di rumah diikuti ketentuan jaga jarak dan hindari kerumunan [social distancing] untuk memberantas virus Corona.
Inilah kesempatan bagi sektor pertanian melakukan metamorfosa, dengan memanfaatkan teknologi informasi [IT] untuk mendekatkan petani dengan konsumen. Petani mendapat harga layak. Konsumen membayar dengan harga wajar melalui sistem pembayaran online. Belanja pangan diantar ke rumah, yang membuka peluang kerja bagi ojek pangkalan [Opang] melalui pesan instan WhatsApp. Ojek online kebagian order mengantar belanjaan kepada pelanggan yang lebih jauh rumahnya.
Menteri Pertanian RI Yasin Limpo [SYL] pekan lalu berinisiatif menggandeng layanan transportasi online untuk melayani belanja pangan warga di sejumlah daerah.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi terus mendorong penyuluh pertanian memberi edukasi pada petani dan konsumen di wilayah binaan tentang manfaat dan penggunaan layanan transaksi online yang efektif dan efisien melalui smartphone.
Mentan SYL mengingatkan inilah momentum penting sekaligus hikmah dari virus Corona, publik menjadi ´melek´ terhadap industri digital 4.0 untuk mendukung kegiatan sehari-hari khususnya pemenuhan kebutuhan pangan.
Sementara Pemerintah Provinsi Bali tergolong pemerintah daerah pionir memanfaatkan layanan online untuk warganya, setelah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Bali menggandeng pengembang aplikasi online, Kadek Adnyana dengan masterpiece-nya layanan PasarBali.id menjadi solusi jitu bagi petani dan konsumen yang diakomodir oleh pemerintah daerah.
"Belanja pangan online untuk membantu petani dan konsumen sejalan dengan Pergub Nomor 99 tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali," kata Kepala Distan Bali, Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Bali, belum lama ini.
Pengembang PasarBali.id Kadek Adnyana digandeng oleh Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Bali [Aspehorti] I Wayan Sugiarta untuk menjembatani petani dengan konsumen, sementara petani muda milenial Bali dimotori Agung Wedhatama mendukung pemasaran pertanian Bali melalui jagat maya.
"Transaksi belanja dapat dilakukan secara online dari pemilihan jenis barang yang beraneka ragam mulai dari kebutuhan pokok, buah lokal, minuman hingga Banten dan Bali. Setelah pemesanan dilakukan barang akan diantar keesokan harinya untuk menjaga kualitas barang tetap segar karena petani dan peternak akan menyediakan produk sesuai pesanan konsumen," kata penyuluh I Putu Karyana melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan].
Menurut Ida Bagus Wisnuardhana untuk sementara ini pengiriman barang dilakukan konsumen atau bekerjasama dengan ojek online dan layanan pengiriman online. Ke depan, Pemprov Bali akan mendorong tumbuhnya startup bidang pemasaran online agar dapat berbelanja secara cepat, hemat, aman dan nyaman.
"Selanjutnya seluruh proses dari petani, peternak, packing hingga pengiriman akan diawasi langsung oleh tenaga khusus untuk menjamin produk steril, aman dan sehat dikonsumsi," katanya.
Kadek Adnyana dari PasarBali.id menjelaskan bahwa pemasaran online dimaksud mempunyai visi menjadi Pasar Bali Online dengan produk berkualitas dan layanan profesional. Sedangkan nisinya adalah membantu petani lokal memasarkan produk langsung kepada konsumen secara cepat dengan harga kompetitif. [Liene]
Denpasar of Bali [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.
