Bawang Merah Nganjuk dan Garut Masuk Kramat Jati, Bukan Impor
Indonesian Minister Refute Shallots Imports
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kabar tentang dugaan bawang merah impor dari Vietnam dan Thailand sempat merebak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, hal itu sontak mendorong Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melakukan investigasi untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut.
Menteri Amran sempat mendatangi beberapa kios yang menjual bawang merah di pasar induk tersebut dan koordinasi dengan pengelola pasar. Dia menolak menjawab pertanyaan wartawan sebelum melihat langsung fakta tersebut, yang dilakukannya sebelum meluncurkan Operasi Pasar Bahan-bahan Pokok di 22 pasar tradisional di lima wilayah DKI Jakarta.
"Saya cek ke sini. Tanya para pedagang. Periksa langsung bawang merah yang mereka jual. Koordinasi dengan pengelola pasar. Ternyata tidak ditemukan bawang impor," kata Amran Sulaiman kepada pers di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/6).
Menteri juga memerintahkan Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sudjono maupun Direktur Operasi Badan Urusan Logistik (Bulog) yang mendampinginya, untuk melakukan investigasi dan pengecekan ke pasar-pasar tradisional maupun supermarket untuk membuktikannya, meskipun bawang merah impor tidak ditemukan di pasar induk tersebut.
Menurut Amran, seluruh bawang merah di situ merupakan hasil dari produksi petani, karena secara fisik memang bawang merah Vietnam dan Thailand mirip dengan produk lokal dari Garut di Jawa Barat dan Nganjuk, Jawa Timur.
"Bawang merah yang ada di sini dari Nganjuk dan Garut. Fisiknya memang mirip tapi itu bukan impor," tambah Mentan.
Jakarta (B2B) - Shallots imported from Vietnam and Thailand allegedly into Indonesia, Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman conduct an investigation to prove the allegation.
Minister Sulaiman checked into several kiosks shallots traders in Pasar Kramat Jati, East Jakarta, and coordination with market manager. He refused to answer a reporter´s question before knowing the facts, on Thursday, which he did before launched staple goods bazaar at 22 traditional markets in Jakarta capital city.
"I have check here. Ask the traders. Check shallots that they sell. Coordination with market manager. Apparently not found shallots imports," Amran Sulaiman told the press here on Thursday.
The minister also instructed the Director General of Horticulture, Spudnik Sudjono and Operations Director accompanying Logistics Agency, for an investigation into traditional markets and supermarkets to prove it, although shallots imports can not be found in the wholesale market.
According to Sulaiman, the whole shallots in there is a production of farmers, because physically shallots Vietnam and Thailand almost the same as a local product of Garut of West Java and Nganjuk, East Java.
"Shallots of here from Nganjuk and Garut. Physically is similar, but it´s not import products," he said.
