Pertanian 4.0, Pusluhtan Koordinasi `Big Data` dengan KemenKominfo

Coordination across Indonesia`s Ministries for Agricultural Big Data

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pertanian 4.0, Pusluhtan Koordinasi `Big Data` dengan KemenKominfo
INTERNET OF THINGS: Direktur Septriana Tangkary [tengah] koordinasi dengan Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan I Wayan Ediana [kanan] didampingi Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan Pertanian, Septalina Pradini

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi [Kemenkominfo] untuk melakukan sinergi pengembangan Big Data Pertanian, yang diawali dari aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian [Simluhtan] yang menjadi tanggung jawab Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan].

Rapat koordinasi diinisiasi oleh Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Siti Munifah yang diwakili oleh I Wayan Ediana selaku Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan dengan Direktur Informasi dan Komunikasi bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Septriana Tangkary di kantor Kemenkominfo, kawasan Merdeka Barat Jakarta, Kamis pekan lalu [13/6].

"Kemenkominfo menyambut baik dan mengapresiasi upaya koordinasi dan sinergi Kementan untuk mengembangkan Big Data Pertanian, setelah melakukan hal serupa dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membantu para nelayan," kata I Wayan Ediana.

Menurutnya, Kementan dan Kemenkominfo akan terus melakukan koordinasi melalui pihak-pihak terkait di kedua kementerian untuk mewujudkan Big Data Pertanian yang merupakan bagian Internet of Things atau IoT, untuk mendukung petani lebih produktif.

"Hubungan pertanian dan IoT sangat erat mengingat saat ini di sektor pertanian sudah ada teknologi yang dapat memantau dan mengontrol aspek-aspek pertanian mulai dari kondisi tanah, kebutuhan pupuk, kondisi cuaca dan sebagainya, yang bisa dipantau secara remote dari jarak jauh. Hal ini tentunya dapat membuat petani lebih produktif," kata I Wayan Ediana didampingi Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan Pertanian - Pusluhtan, Septalina Pradini.

FGD Big Data
Sebelum koordinasi dengan Kemenkominfo tersebut, di hari yang sama, Kamis pagi [13/6], Pusluhtan BPPSDMP terlebih dahulu koordinasi tentang hal terkait dengan para pejabat berkompeten dari seluruh unit kerja eselon satu dan Pusat Data dan Informasi Pertanian [Pusdatin] membahas Big Data Pertanian melalui focus group discussion [FGD] yang diinisiasi oleh Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP.

Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Siti Munifah mengingatkan bahwa dengan memahami Big Data maka suatu organisasi seperti Kementan akan dengan mudah mengolah dan menganalisis sekumpulan data atau suatu permasalahan yang sedang dihadapi baik dari internal maupun eksternal organisasi. Organisasi tersebut dapat menghemat biaya, mengehamat waktu, dan menetapkan keputusan yang tepat.

"Big Data adalah keniscayaan mendukung pertanian 4.0 maka FGD digelar bertujuan menggali dan mengumpulkan berbagai ide, masukan dan gagasan terkait kebutuhan pengembangan aplikasi Simluhtan, sehingga dapat menjadi dasar dari unit kerja eselon satu lingkup Kementan dalam merealisasikan programnya," kata Siti Munifah.

Kabag Program dan Kebijakan Kementan, Prayudhi Samsuri menekankan pentingnya membangun Big Data Pertanian untuk memudahkan kontrol dan pengendalian pelaksanaan setiap program/kebijakan Kementan, dan mengapresiasi langkah Pusluhtan menghadirkan pejabat berkompeten dari setiap unit kerja eselon satu serta Pusat Data dan Informasi Pertanian [Pusdatin] untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan Big Data Pertanian.

"Sasaran kebijakan dan program Kementan adalah petani, sehingga perlu membangun database petani dengan baik dan valid, yang dapat dipertanggungjawabkan maka database petani dan kelompoknya dikeluarkan dari satu pintu yaitu BPPSDMP Kementan," kata Prayudhi Samsuri. [Liene]

Jakarta [B2B] - Indonesian ministries, Agriculture Ministry [Kementan] and Communication and Information Ministry [Kemenkominfo] for synergy development of Big Data Agriculture, which began by application of Agricultural Extension Management Information System [Simluhtan] as the responsibility of Directorate General of Agricultural HR Development [BPPSDMP Kementan] especially the Agricultural Extension Center [Pusluhtan].

The coordination meeting was initiated by Director of Pusluhtan, Siti Munifah represented by The Pusluhtan´s Head of Section for Organizing Agricultural Extension, I Wayan Ediana with the Director of Information and Communication of Kemenkominfo, Septriana Tangkary here on Thursday last week {June 13].

"The Kemenkominfo welcomes and appreciates coordination and synergy efforts of Kementan to develop Agriculture Big Data, after doing the same thing with the Maritime Affairs and Fisheries Ministry to help fishermen," Ediana said.

According to him, the Kementan and Kemenkominfo will continue to coordinate through relevant parties in both ministries to realize Big Data Agriculture, which is part of the Internet of Things or IoT, to support more productive farmers.

"Agriculture and IoT relations are very close considering that there are currently technologies that can monitor and control soil conditions, fertilizer requirements, weather conditions and so on, which can be monitored remotely which makes farmers more productive," Ediana said who was accompanied by Head Subsection of Information and Agricultural Extension Materials, Septalina Pradini.

Big Data FGD
Before coordination with the Communication and Information Ministry, on the same day, Thursday morning [June 13], Pusluhtan BPPSDMP first coordinated matters related to competent officials in the Agriculture Ministry about Agriculture Big Data.

Director of Pusluhtan, Siti Munifah said by understanding Big Data, an organization such as the agriculture ministry will be easier to process and analyze a data set or problems that are being faced both of internal and external organizations. The organization can save costs, save time, and make the right decisions.

"Big Data is a necessity to support agriculture 4.0, so a group discussion forum or FGD held today aims to explore and gather various ideas, input and ideas related to Simluhtan´s application development needs, so that it can become the ministry´s database to realize the program," she said.

Head of the ministry´s Program and Policy, Prayudhi Samsuri emphasized the importance of development Big Data Agriculture to facilitate control of  implementation of each ministry program/policy and appreciate Pusluhtan´s steps to bring competent officials from each of the first echelon work units and the Center for Agricultural Data and Information [Pusdatin] to coordinate and synchronize the preparation of Agriculture Big Data.

"The targets of the ministry´s policies and programs are farmers, so that they need to build farmer´s database properly and validly that is accountable, so the database of farmers and their groups comes out of one door, BPPSDMP Kementan," he said.