6 Juli 2020, Kementan Uji Kompetensi 1.464 Penyuluh dari 32 Provinsi

Indonesian Govt Socialization Revitalizing Agricultural Extensionist across the Country

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


6 Juli 2020, Kementan Uji Kompetensi 1.464 Penyuluh dari 32 Provinsi
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati [Foto: Humas Pusluhtan]

Jakarta [B2B] - Penyuluh pertanian yang 'dirindukan dan dicintai petani' atas jalinan komunikasi dan interaksi rutin melalui silaturahim, diyakini oleh Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi akan lebih mudah mengikuti Uji Kompetensi, yang digelar Kementerian Pertanian RI pada Senin, 6 Juli 2020, akan diikuti 1.464 penyuluh dari 32 provinsi.

"Penyuluh ideal seharusnya dirindukan dan dicintai petani, karena kehadirannya meningkatkan kinerja petani. Kalau penyuluh tidak datang, petani merasa rindu. Dia bertanya, kemana penyuluh kita. Adakah dia sakit? Punya kesibukan lain dan sebagainya," kata Dedi Nursyamsi saat membuka Pembekalan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian via video conference di Jakarta, Rabu [24/6].

Menurutnya, penyuluh pertanian ideal bagi Indonesia telah dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo akan menjadi tulang punggung keberhasilan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di tingkat kecamatan melaksanakan peran, fungsi dan tugas sebagai Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani].

"Saya yakin penyuluh dirindu karena kerap mendengar keluh kesah petani, karena sering membantu mencari jalan keluar permasalahan petani," katanya pada pembekalan sesi pertama dihadiri hampir 200 penyuluh.

Dedi mengingatkan peran vital penyuluh sebagai garda terdepan sektor pertanian, petani mendapat informasi dan pengetahuan tentang bercocok tanam yang baik, sehingga panen berlimpah dengan kualitas unggul.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mengharapkan 1.464 penyuluh peserta uji kompetensi mempersiapkan diri lahir dan batin agar dapat menjawab 100 soal selama 90 menit dengan baik dan benar. "Kami doakan seluruh peserta ujian lulus uji kompetensi."

Kabag Organisasi Kementan, Nur Wahidah mengatakan uji kompetensi tahun ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] setelah Badan Kepegawaian Negara [BKN] tahun ini tidak menggelar Computer Assisted Test [CAT] terkait pandemi Covid-19.

"Uji kompetensi dengan CAT System namun tahun ini tidak terkoneksi ke BKN, Kementan menyelenggarakan dengan link tersendiri," kata Nur Wahidah mewakili Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan.

Kapusluh Leli Nuryati menambahkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan penyuluh mengikuti Uji Kompetensi 6 Juli 2020 maka Pusluhtan menggelar pembekalan selama tiga hari, 24 - 26 Juni 2020. 

Pembekalan hari pertama, Rabu [24/6] dibagi dua sesi diikuti para penyuluh dari pusat, BBP2TP Bogor dan delapan provinsi: Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Bali.

Pembekalan sesi tiga hingga lima berlangsung Kamis [25/6] diikuti penyuluh dari 18 provinsi: Maluku, Maluku Utara, Papua, NTB, NTT, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jambi dan Sumatera Selatan. 

Jumat [26/6] sebagai sesi terakhir diikuti penyuluh dari enam provinsi: Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Riau dan Bengkulu.

"Hanya penyuluh Sumatera Utara dan Papua Barat tidak ikut uji kompetensi karena tidak mendaftar," kata Leli Nuryati didampingi Kabid Kelembagaan & Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, Joko Samiyono selaku moderator. [Liene]

Jakarta [B2B] - Indonesian agricultural HR competencies especially agricultural extensionist became the focus of attention of Directorate General of Extension and Agricultural HR Development at the Agriculture Ministry or the BPPSDMP because extension is very vital to move farmers to improve their organizational and management skills through farmer groups.