SMKPPN Kementan gelar ToT Pendamping bagi Brigade Pangan Sumsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


SMKPPN Kementan gelar ToT Pendamping bagi Brigade Pangan Sumsel
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso mengatakan Brigade Pangan yang sudah menerima pelatihan dan bantuan Alsintan diharapkan mampu menyusun rencana usaha secara mandiri.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Dalam rangka memperkuat peran pendamping dalam program Brigade Pangan (BP) untuk mendukung swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) SMK Pembangunan Pertanian (SMK PP) Negeri Sembawa menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (ToT) bagi para penyuluh, Babinsa, pejabat fungsional/struktural dinas pertanian yang bertugas mendampingi BP dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yang diikuti oleh 131 peserta ini digelar di Kampus SMK PP Negeri Sembawa pada tanggal 24 -26 Juli 2025.

Kegiatan ToT ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh dalam mendampingi kelompok BP di lapangan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui gerakan bersama lintas sektor, serta mencetak tenaga pendamping pertanian yang profesional dan siap mengawal program strategis Kementan, khususnya optimasi lahan dan peningkatan luas tambah tanam.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman Menyampaikan bahwa peran penyuluh dan BP Sangat strategis dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya swasembada beras sangat bergantung pada kerja nyata para penyuluh sebagai garda terdepan. Oleh karena itu, pelatihan ToT menjadi sangat penting agar penyuluh dan BP memiliki pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan menajerial dalam mengelola usaha tani modern yang terintegrasi dan terstruktur.

"Brigade Pangan adalah kekuatan nyata di lapangan, Penyuluh Pertanian adalah ujung tombak yang akan memastikan program ini berjalan efektif dan menjangkau Petani dengan tepat. ToT ini adalah bekal penting untuk memperkuat peran itu," tegas Mentan

Sementara itu, Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi kunci strategis mencetak BP yang andal dan mandiri, sehingga mereka dapat berperan sebagai motor penggerak pertanian modern di wilayah masing-masing.

"Brigade Pangan yang sudah menerima pelatihan dan bantuan alsintan diharapkan dapat tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah, tetapi juga mampu menyusun rencana usaha secara mandiri dalam meningkatkan produksi dan produktivitas dalam mewujudkan swasembada pangan," tegas Kepala Badan.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso diwakili oleh Kepala Tata Usaha SMK PP Negeri Sembawa, Syamsiyah menyampaikan melalui ToT ini dapat meningkatkan kapasitas, kompetensi dalam teknik pendamping BP, menguasai metode pelatihan efektif sehingga dapat menyalurkan ilmu kepada petani dan anggota BP di lapangan, serta menjadi agen perubahan yang mampu menggerakkan petani untuk adaptif, inovasi dan berdaya saing.

"Kami mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dalam berdiskusi, bertukar pengalaman, dan menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat jejaring semangat dan kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Sinergi ini akan memperkuat implementasi program di lapangan, meningkatkan produktivitas, serta mengantisipasi berbagai tantangan yang akan dihadapi," ungkapnya. 

Selama kegiatan berlangsung, peserta ToT didukung oleh fasilitator dalam penyampaian materi tentang kebijakan percepatan swasembada pangan, manajemen usaha tani dalam pengelolaan alat dan mesin pertanian yang berkelanjutan, manajemen dan tata kelola kelembagaan BP, literasi dan inklusi keuangan, serta rencana implementasi

Kegiatan ToT ini diharapkan dapat mencetak pendamping brigade pangan yang profesional, kompeten, inovatif, dan komunikatif terhadap tantangan pertanian di era modern. 

Dengan kolaborasi yang solid Program BP diharapkan mampu menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional berbasis generasi muda. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.