Wujudkan Mandiri Bahan Baku Pakan Ternak, Siswa SMK PP Kementan Budidaya Jagung

Indonesian Agricultural Vocational School Support Corn Production for Industry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Wujudkan Mandiri Bahan Baku Pakan Ternak, Siswa SMK PP Kementan Budidaya Jagung
SISWA SMKPPN SEMBAWA: Dalam praktiknya, siswa melalui berbagai tahapan yaitu pesiapan lahan yang meliputi pembersihan lahan, penggemburan tanah, pemupukan bokashi dan pembuatan bedengan, tahapan berikutnya penanaman [Humas SMKPPN Sembawa]

Sembawa, Sumsel [B2B] - Jagung adalah jenis tanaman pangan penting dunia yang menghasilkan karbohidrat selain gandum dan padi. Jagung juga menjadi bahan baku pakan ternak, yang dapat dimanfaatkan mulai dari batang sampai buah. 

Tanaman jagung tumbuh di dataran rendah sampai tinggi hingga 1200 mdpl, dan memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organik, memerlukan sinar matahari minimal delapan jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan produksi jagung harus ditingkatkan. “Berdasarkan data prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari hingga Desember 2021 mencapai 4,15 juta hektar, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen," katanya. 

Sementara Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 [carry over] sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton. Untuk mendukung peningkatan program tersebut, BPPSDMP Kementan melalui SMKPP Negeri Sembawa meningkatkan budidaya jagung di lahan praktek.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengapresiasi peran aktif SMKPPN Sembawa.

"Jagung merupakan komoditas yang sangat potensial, selain buahnya, batang dan daunnya pun dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan kompos," kata Dedi Nursyamsi.

Menurut Dedi, jagung sangat menjanjikan jika dikelola dengan bantuan fosfat, pupuk kompos, menerapkan sistem tanam zigzag, melakukan pemupukan berimbang, dan menggunakan varietas unggul. 

"Budidaya jagung merupakan salah satu pembelajaran yang penting dalam menambah kompetensi siswa sehingga saat di masyarakat, siswa sudah mampu mandiri dan dapat menjadi petani milenial yang dapat di andalkan," kata Mattobi´i, Kepala SMK PP Negeri Sembawa.

Mattobi´i pun menjelaskan, dalam praktiknya siswa melalui berbagai tahapan yaitu pesiapan lahan yang meliputi pembersihan lahan, penggemburan tanah, pemupukan bokashi dan pembuatan bedengan, tahapan berikutnya yaitu penanaman, benih yang ditanam adalah benih jagung Bisi 2.

Cara menanam jagung Bisi 2 adalah dengan dibuat lubang sedalam 5cm dengan jarak 25cm untuk tanam dua biji per lubang atau jarak 15cm untuk satu biji satu lubang. [Humas SMKPPN Sembawa]

Sembawa of South Sumatera [B2B] - The Indonesian Agricultural Vocational High School in Sembawa, South Sumatra Province or the SMKPPN Sembawa supports the Indonesian Ministry of Agriculture´s efforts to increase maize production for animal feed.

The corn planting by the SMKPPN Sembawa students refers to the instructions of Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo that Indonesia must be able to meet domestic corn needs without relying on imported corn.

"Maize is the world´s most important food crop, which produces carbohydrates, besides wheat and rice. The corn is also a raw material for animal feed, can be utilized from the stem to the fruit," Minister Limpo said.

The Indonesian Statistics Agency or the BPS stated that the national corn harvested area from January to December 2021 reached 4.15 million hectares, net production of 15.79 million tons, moisture content of 14%.

Meanwhile, the demand for corn for feed in a year, both for consumption and industry reached 14.37 million tons, so that by adding stock at the end of December 2020 amounted to 1.43 million tons, so the corn stock in 2021 will reach 2.85 million tons.

Meanwhile, the Director General of Agricultural Human Resources at the ministry, Dedi Nursyamsi, appreciated the support of SMKPPN Sembawa to the government.

"The Corn is very profitable economically from superior varieties, planted in zigzag and balanced fertilization," Nursyamsi said.

"Corn cultivation is one of the important lessons to improve students´ competence then after graduation you will be able to be independent as the millennial farmers," said Headmaster of SMKPPN Sembaw, Mattobi´i.

Mattobi´i said, student practice activities through the land preparation phase namely clearing the land, loosening the soil, fertilizing, making beds and the next phase is planting corn seeds.