Pelatihan & Sertifikasi, Kementan Pacu Kapasitas Budidaya Petani Kalsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Pelatihan & Sertifikasi, Kementan Pacu Kapasitas Budidaya Petani Kalsel
SMKPP BANJARBARU: Kegiatan Bimbingan Teknis Bagi Wirausaha Pemula berupa Teknik Budidaya Cabai dan Sertifikasi Kompetensi Skema Pembudidaya Tanaman Sayuran, yang dilakukan selama lima hari.

Tapin, Kalsel [B2B] - Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi, salah satunya untuk pelaku usaha. 

Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia [SDM] bidang pertanian harus dilakukan.

"Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi," sebut Mentan Syahrul.

Demikian pula dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, yang menyatakan bahwa Kementerian Pertanian, khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi ini.

"Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia [SKKNI], standar internasional, dan standar khusus," kata Dedi.

Kementan melalui Unit Pelaksana Teknis [UPT] nya yaitu SMKPP Negeri Banjarbaru yang juga Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalimantan Selatan program Youth Entrepreneur and Employment Support Services [YESS] menggelar peningkatan kapasitas bagi petani  milenial. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Program YESS dalam peningkatan dan pengembangan petani milenial di daerah.

Berkolaborasi dengan UPT Kementan lainnya Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang, PPIU Kalsel menggelar Bimbingan Teknis Bagi Wirausaha Pemula berupa Teknik Budidaya Cabai. Selain itu, juga digelar Sertifikasi Kompetensi Skema Pembudidaya Tanaman Sayuran. 

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dari Senin, [3/7] sampai Jum’at, [7/7] dengan peserta sejumlah 60 orang yang merupakan Calon Penerima Manfaat [CPM] dan Penerima Manfaat [PM] Program Yess yang berasal dari Kabupaten. Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu.

Di kesempatan terpisah, Project Manager Program Yess PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mengharapkan peserta nantinya dapat mengimplementasikan materi pelatihan teknik budidaya cabai dan hasil sertifikasi kompetensi pembudidaya tanaman sayuran.

"Semoga melalui kegiatan ini peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kualitas produksi cabai petani, yang nantinya dapat menghasilkan cabai yang berkualitas, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan yang berkelanjutan," jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini sendiri bertujuan untuk memberikan bimbingan keterampilan teknis dari mengolah tanah, pemberian pupuk dasar, proses menanam sampai proses panen dan pasca panen.

Untuk uji sertifikasi sendiri ke-60 peserta yang terbagi dalam dua kelas ini dinyatakan kompeten dalam skema pembudidayaan tanaman sayuran yang dilakukan oleh asesor dari LSP Kementan yang dibantu oleh BBPP Binuang. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the BBPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.