Pedagang Apresiasi Mentan, Pasar Tradisional kembali Gairah pasca Beras Oplosan Terungkap

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pedagang Apresiasi Mentan, Pasar Tradisional kembali Gairah pasca Beras Oplosan Terungkap
SMKPPN SEMBAWA: Pedagang mengaku lebih tenang dan percaya diri dalam menjual beras asli berkualitas, seiring meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap produk yang beredar di pasar.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kembali menggeliat setelah aparat penegak hukum bersama Kementerian Pertanian RI berhasil mengungkap dan menindak tegas praktik peredaran beras oplosan yang meresahkan masyarakat. 

Pedagang mengaku lebih tenang dan percaya diri dalam menjual beras asli berkualitas, seiring meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap produk yang beredar di pasar.

Langkah cepat dan tegas dari Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, mendapat apresiasi luas dari para pedagang pasar. 

Banyak di antara mereka menyatakan dukungan penuh atas upaya pemerintah membersihkan rantai distribusi pangan dari praktik - praktik curang dan merugikan masyarakat.

"Kami para pedagang kecil sangat berterima kasih kepada pak Menteri. Penegakan hukum ini menyelamatkan usaha kami. Pembeli sekarang tidak ragu lagi beli beras di pasar," ujar Hj Ali pedagang beras di pasar los Mega Asri Kabupaten Banyuasin, Kamis(7/8/2025).

"Perdagangan beras menunjukkan aktivitas jual beli beras di pasar tradisional dalam kondisi aman, selain meningkatkan kepercayaan masyarakat, penurunan pasokan beras oplosan turut membuat beras asli lokal kembali menjadi pilihan utama konsumen," ungkapnya.

Kebijakan ini sekaligus menunjukkan komitmen Kementan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta memastikan keadilan bagi seluruh pelaku rantai distribusi, terutama para pedagang tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pangan rakyat. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.