Bimtek Aspirasi, Kementan dan DPR RI Pacu Produktivitas Pertanian PALI Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Palembang, Sumsel [B2B] - Sekitar 50 petani dan penyuluh Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir [PALI] antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] bertajuk ´Peningkatan IP Padi di Lahan Rawa Lebak. Kegiatan Bimtek berlangsung di Emilia Hotel Palembang, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] pada Jumat [03/2].
Bimtek tersebut merupakan bagian dari kegiatan serupa di seluruh Indonesia, atas inisiasi Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] yang lazim disebut sebagai Bimtek Aspirasi.
Sementara Bimtek Aspirasi Palembang di bawah koordinasi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMK PPN] Sembawa.
Tema Bimtek tergolong tepat dengan potensi pertanian Kabupaten PALI, mengingat untuk 2023 mendapat dukungan Program Optimalisasi Lahan Rawa seluas 6.000 hektar.
Sejumlah program dilakukan Pemkab PALI di antaranya cetak sawah, Serasi, dan transmigrasi. Kendati demikian, sejumlah kendala menjadi tantangan seperti dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Ahmad Joni.
Kegiatan Bimtek sejalan seruan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani.
"Masyarakat harus bersyukur, karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi," ujar Mentan Syahrul.
Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.
Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mendukung program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina mengatakan bahwa pertanian berperan penting sebagai penyedia pangan, pakan ternak dan bioenergi. Pertanian juga vital mendukung perekonomian dan stabilitas nasional.
"Pertanian berperan pula mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan dan pertumbuhan agro-industri di hilir dan ekspor," kata Sri Kustina saat membuka Bimtek secara virtual.
Sri Kustina menambahkan pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kementan menargetkan produksi padi sebagai salah satu komoditas utama pertanian pada 2022 sebesar 55,20 juta ton di seluruh Indonesia.
"Saya meminta kepada kita semua, yang hadir hari ini, agar dapat mendukung pemeritah mencapai target produksi padi tersebut," katanya.
Menurutnya, pengelolaan lahan rawa yang baik harus sesuai karakteristik lahan rawa. pengelolaan air yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman [IP] di masa depan.
"Saat ini pemerintah terus berupaya mengamankan stok beras nasional. salah satunya dengan optimalisasi lahan yang tidak produktif, seperti lahan rawa,” kata Sri Kustina.
Narasumber dari Universitas Sriwijaya [Unsri] Umar Harun menyampaikan paket teknologi yang telah dirancang baik meliputi varietas padi, kebutuhan benih padi, tipe persemaian, umur semaian/bibit, pengolahan tanah, dosis pupuk cara tanam bibit, ketersedian air, pengendalian OPT, panen dengan catatan petani harus disiplin dalam penerapannya.
Praktisi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sumsel, Budi Raharjo mengulas tentang teknologi budidaya padi presisi mendukung peningkatan indeks pertanaman [IP] lahan rawa agar produktivitasnya meningkat.
Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu [PTT] Padi di Lahan Rawa [pasang surut dan lebak] dengan partisipatif yakni adanya peran dan kontribusi petani menetapkan pilihan teknologi.
Spesifik Lokasi, sesuai tipologi dan tipe luapan lahan rawa serta keterpaduan antara komponen teknologi yang diterapkan.
Petani Milenial dari Kabupaten Banyuasin, Didi Saputra yang berhasil menerapkan IP 200, memanfaatkan lahan lebak dangkal didukung olah lahan dengan Alsintan seperti ekskavator, traktor roda empat dan traktor tangan.
"Kuncinya, memperhatikan pengaturan pola tanam, tanam dan panen serempak, pemanfaatan musuh alami, varietas benih unggul, serta pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah," kata Didi Saputra. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
