Jalin MoU, Pagar Alam Dukung SMKPP Kementan Genjot Kapasitas Petani Milenial
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Pagar Alam, Sumsel [B2B] - Penumbuhan dan resonansi petani milenial hingga 2,5 juta petani pada 2024, merupakan program superprioritas Kementerian Pertanian. Hal itu juga dilakukan di Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan, untuk meningkatkan kapasitas petani milenial, Kementan menggandeng Pemerintah Kota [Pemkot] Pagar Alam.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya pengembangan SDM menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Pertanian diharapkan menjadi penopang utama solusi bangsa dan negara.
"Modern, berarti bicara tentang SDM. Bagaimana mau cepat, kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologi dan mekanisasi masih seperti yang kemarin,” kata Mentan Syahrul.
Menurutnya, bagaimana meningkatkan produktivitas dan sistem pengolahannya maju maka pertanian harus maju, mandiri, modern menggunakan riset, sains dan teknologi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi berharap hadirnya petani milenial melalui sosok Duta Petani milenial dan Duta Petani Andalan [DPM/DPA] mampu meresonansi milenial di sekitarnya untuk terjun ke dunia pertanian.
"Hadirnya petani serta pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi, penarik minat tenaga muda di sekitarnya menjadi SDM pertanian unggulan, untuk menggenjot pembangunan pertanian menjadi maju, mandiri, dan modern,” kata Dedi.
Menjawab tantangan tersebut, SMKPPN Negeri Sembawa, UPT Pendidikan BPPSDMP Kementan menggandeng Dinas Pertanian [Distan] Kota Pagar Alam melalui Memoranda Kesepahaman [MoU] di Kota Pagar Alam, Selasa [1/03] yang diteken oleh Kepala SMKPPN Sembawa, Mattobi´i dan Kadistan Gunsono Mekson.
Mattobi´i mengatakan bahwa MoU tersebut bertujuan mendukung pembinaan DPM/DPA serta Jaringan Pertanian Nasional [JPN]. Saat ini, Pagar Alam memiliki delapan orang DPM/DPA dan telah terbentuk JPN.
“Keuntungan bergabung di JPN, untuk menumbuhkan networking, akses modal seperti KUR, dan komunitas dibina langsung oleh Kementan sehingga lebih mudah mendapat feeding informasi kebijakan pro petani milenial,” kata Mattobi´i.
Menurutnya, peran Kementan memastikan pertanian berkelanjutan dengan menyiapkan petani baik kualitas maupun kuantitas didukung pemerintah daerah. Turut hadir Sesi Radial, merupakan petani milenial berprestasi Kementan dengan usaha kopi dari hulu sampai hilir.
Nisdiarti merupakan Komda JPN Pagar Alam sebagai pengusaha kopi dan Yayansyah, alumni SPP Sembawa sukses dengan usaha budidaya porangnya.
Kepala Distan Kota Pagar Alam, Gunsono Mekson mendukung langkah BPPSDMP Kementan. Pasalnya, peningkatan kapasitas SDM pertanian berujung pada peningkatan kesejahteraan petani. Dengan adanya petani milenial yang telah mendapatkan pembinaan, kita harap generasi milenial berpaling pada sektor pertanian.
Menurutnya, salah satu upaya petani milenial Pagar Alam adalah mengembangkan sistem pertanian dari hulu ke hilir di antarannya kopi organik khas Pagar Alam.
"Kaum milenial adaptif pada teknologi informasi maka harus lebih unggul. Manfaatkan potensi pertanian Pagar Alam. Mari kita fokus meningkatkan kualitas petani milenial," katanya. [timhumassmkppnsembawa]
Pagar Alam of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
